Reporter: Aris Halilintar
indotimex.com, Maumere– Jalan penghubung yang menjadi jalur vital bagi kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Mage Lobung, Desa Nenbura mengalami kondisi memprihatinkan.
Sejak beberapa waktu lalu, jalan tersebut nyaris putus, meninggalkan warga setempat dalam keterbatasan akses transportasi yang memadai.
Jalur tersebut merupakan jalan utama penghubung Kecamatan Bola, Kecamatan Doreng, dan Kecamatan Mapitara, kini terancam oleh kondisi yang semakin memburuk setelah intensitas hujan yang tinggi belakangan ini.
Dalam situasi ini, masyarakat setempat terpaksa menghadapi berbagai kendala, terutama dalam akses transportasi dan distribusi barang. Selain itu, kondisi jalan yang semakin memburuk juga meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengguna jalan, terutama pada saat cuaca ekstrem saat ini.
Seperti yang disaksikan oleh media indotimex.com ini, Jumat (15/3/2024), kondisi jalan tersebut memang sangat memprihatinkan. Bagian-bagian jalan telah mengalami keretakan yang cukup besar, bahkan beberapa bagian terlihat telah amblas akibat erosi yang parah. Hal ini tentu sangat mengganggu aksesibilitas dan keamanan pengguna jalan.
Beberapa pengguna jalan menyampaikan keprihatinan mereka terhadap kondisi jalan yang semakin memburuk dari hari ke hari. Beberapa di antaranya bahkan menyatakan kekhawatiran atas keselamatan mereka saat melintasi jalan tersebut, terutama pada malam hari atau saat cuaca buruk.
“Kami sudah melaporkan kondisi jalan tersebut ke pemerintah desa Nenbura, dan Pemerintah desa Nenbura pun sudah melaporkan kepada dinas terkait, namun hingga saat ini belum ditanggapi,” ujar Gusti.
Warga berharap, respons cepat dan tindakan konkret dari pemerintah setempat untuk memperbaiki jalan ini sebelum terjadi hal yang lebih buruk.
“Kondisi ini membutuhkan perbaikan mendesak. Tidak hanya untuk memastikan kelancaran arus transportasi, tetapi juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat membahayakan nyawa pengguna jalan,” tambahnya.
Terkait hal ini, media ini mencoba menghubungi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sikka untuk mendapatkan tanggapan resmi. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan atau pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini.