“Momentum Politik pilkada Timor Tengah Utara (TTU) periode 2024-2029, bukan menjadi ajang tipu-menipu calon pemimpin, terhadap masyarakat kecil untuk mencari Jabatan politik” Ujar Aktivis Muda Asal TTU, Rolandus Tahoni, A.Md.T
INDOTIMEX.COM – Masa kampanye adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik, atau pasangan calon yang bersaing memperebutkan kedudukan, dalam parlemen dan sebagainya, untuk mendapat dukungan massa pemilihan dalam suatu pemungutan suara.
Sementara itu, dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 13 Tahun 2024, kampanye diartikan sebagai kegiatan untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program calon gubernur dan wakil gubernur, calon bupati dan calon wakil bupati, serta calon walikota dan calon wakil walikota.
Dalam pelaksanaan kampanye, ada pasangan calon yang bersaing untuk memenangkan kontestasi perolehan suara seperti DPR maupun Kepala Daerah.
Namun dalam proses pelaksanaannya, sering ditemukan ada pasangan calon tertentu, yang tak hanya menawarkan visi-misi namun sering kali memberikan tawaran yang tak masuk akal kepada masyarakat.
Saat ini terhitung waktu untuk pemungutan suara pilkada kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), kurang lebih terisa 1 bulan, untuk itu sebagai kaum muda, berharap agar para calon kepala Daerah tidak membohongi rakyat melalui janji-janji kampanye.
Momentum Politik pilkada Timor Tengah Utara (TTU) periode 2024-2029, bukan menjadi ajang tipu-menipu calon pemimpin, terhadap masyarakat kecil untuk mencari Jabatan politik.
Dalam momen ini seluruh lapisan masyarakat tentu ikut berharap agar pasangan calon tertentu tidak dapat memainkan isu Suku, agama dan Ras yang dapat memecah-belah keberagaman yang dikenal dengan Salu, Miomafo- Kuluan, Maubesi di bumi BIINMAFO.
Tetapi perlu adanya edukasi, serta pemberian pemahaman secara mendalam kepada masyarakat tentang visi-misi pasangan calon, sehingga dengan hal tersebut dapat menarik simpati masyarakat secara utuh untuk memilih dengan hati.