Engkau itu Mata dan Telinga Rakyat
Tak hanya terpesona memandang langit biru dan sungai yang mengalir
Engkau pun jenius menemukan debu di balik dasi yang indah
Di celah-celah motor birokrasi kokoh dan terstruktur
Engkau kabarkan ratap lara si miskin disaksikan gedung-gedung menjulang
dan mobil mewah berseliweran
Engkau bermata Elang
Persekongkolan rahasia di balik dinding kedap suara
Yang mencuri duit negara
engkau dengar dengan seksama
dan hati yang marah
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
menjadi headline di koranmu untuk di ketahui semesta
Bahkan helai-helai daun gugur ke bumi
menerpa gendang telingamu
Begitupun pula bencana alam yang dahsyat
Sorak-sorai Emak-emak mengeluhkan harga beras
Unjuk rasa buruh menuntut kenaikan upah
riuh rendah memompa degub jantungmu
Lalu engkau ukir di halaman-halaman kosong
Berbaris-baris partitur duka dan luka
Tatkala ada sayap burung berdarah dipanah orang
Engkau menjerit memberikan kesaksian
Engkau adalah mata dan telinga rakyat
Walau engkau sendiri adalah rakyat yang
memikul beban dan sejemput harapan
yang kerap hampa
tak terjangkau tangan
Entah siapa pula yang mendengar keluh kesahmu