News  

Kekurangan Fasilitas Hingga Kuliah Dibawah Naungan Pohon Kabesak Pemicu Demontrasi Jilid II BLM Unimor Meledak

Foto: Aksi demonstrasi yang di pelopori oleh BEM/BLM. Universitas Timor (Unimor), Selasa, 08/10/2024. (Mr. Jho Aban)

Jho Aban/FX Mario Meol 

INDOTIMEX.COM -Sejumlah Mahasiswa Universitas Timor (Unimor) yang tergabung dalam Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Unimor melakukan seruan aksi demonstrasi jilid dua di lingkup Universitas Timor, pada Selasa, (08/10/2024).

Dalam aksi tersebut mereka menuntut agar pihak kampus melengkapi sarana prasarana yang menurut hemat mereka sampai saat ini belum memadai dan layak digunakan.

 

Aksi ini dilaksanakan dengan beberapa rute. Dimulai dari depan Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik hingga Rektorat pada jilid satu Senin 7 Oktober 2024. Dan melanjutkan dengan jilid dua, rute mulai dari Fakultas Fisipol hingga Rektorat dengan membawa sejumlah persoalan.

 

Persoalan-persoalan tersebut berupa aktifitas perkuliahan Mahasiswa dan Dosen Fisipol yang dilaksanakan di luar lingkungan kampus seperti di SMKN 1 Kefamenanu, SMP Kota Baru yang jauh dari kata layak dan tidak adanya pengawasan keamanan.

Foto: Aksi demonstrasi yang di pelopori oleh BEM/BLM. Universitas Timor (Unimor), Selasa, 08/10/2024. (Mr. Jho Aban)

 

Ketua BLM Universitas Timor, Gabriel Suryanto Baitanu mengatakan mirisnya ada jadwal perkuliahan yang bertempat di ruang kabesak yang nyatanya itu dibawa naungan Pohon Kabesak. Akibat kurangnya fasilitas ruang perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta ketidakjelasannya pembangunan gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang di tandai dengan papan pembangunan gedung baru.

 

“Namun sayangnya aksi demonstrasi tersebut tidak direspon baik oleh pihak Pimpinan Universitas Timor dengan alasan sedang dalam perjalanan dinas,” ujar Gabriel.

Selain itu, Wakil Ketua BLM Unimor Yanuarius Kofi, kepada awak media menambahkan agar segera mengembalikan mahasiswa yang sementara melakukan perkuliahan di luar kampus unimor. Sebab, ketika mahasiswa melakukan perkuliahan di luar universitas, sangat menimbulkan hal ketidaknyamanan akibat tidak cukupnya kursi meja didalam ruangan tersebut.

Baca Juga :   Terkait Pengalihan Status Dari Kelurahan Menjadi Desa Bitauni, Anggota DPRD TTU Yosef Maria Usfunan, SH Angkat Bicara

“Kami meminta segera melakukan mengembalikan mahasiswa yang melakukan perkuliahan di luar kampus unimor. Karena Saat kami melakukan perkuliah di STM itu kursi yang disiapkan hanya 30 sementara jumlah kami ada 71 orang dan kami duduk harus pangku kaki, dan duduk di paha teman-teman yang lain.” Ujarnya.

Selain itu, ia juga mempertanyakan terkait pembayaran UKT pada tiap semester namun perkuliahannya tidak dilakukan di universitasnya sendiri melainkan dilakukan di luar Universitas Timor.

“Pertanyaan kami, kami banyak Regis di unimor kenapa perkuliahan kami bukan dilakukan di kampus unimor tapi di sekolah sekolah luar. Sementara dalam aturan kontrak kuliah kalau ada mahasiswa/i yang terlambat 15 menit harus dikeluarkan dalam kelas. Namun mereka tidak mengingat jika kita masih harus jalan kaki dari kampus, banyar uang bemo, lagi untuk ke tempat yang dilakukan perkuliahan diluar kampus unimor.” Pungkasnya.

Dikatakan Yan, jika dari para pimpinan universitas mengeluarkan kebijakan perlu melalui analisis yang mendalam, sehingga tidak berdampak pada dosen dan mahasiswa.

“Ketika melakukan kebijakan harus melalui analisis, apakah kebijakan ini berdampak tidak bagi dosen dan mahasiwa. Jika mengeluarkan kebijakan tidak menganalisa yang mendalam maka, yang dikorbankan adalah kami mahasiswa.”

Ia menawarkan, segera lakukan rapat perubahan jadwal dengan melibatkan kaprodi IP dan AN, Dekan Fisip hingga bisa Pimpinan Tertinggi Unimor memutuskan kedepan lebih baik.

 

“Solusi yang kami tawarkan disini, harus segera melakukan rapat perubahan jadwal dan itu melibatkan kaprodi ilmu pemerintahan dan kaprodi Administrasi Negara, ibu Dekan, dan keputusan ada ditangan rektor.”

Sementara itu, Sekertaris BLM Universitas Timor, Serfasius Moni mempertanyakan surat tugas keluarnya seorang Rektor Universitas Timor.

Baca Juga :   Singapura Adakan Pemilihan Presiden Hari ini

“Katanya rektor ada urusan di luar, namun ketika kita menanyakan surat tersebut katanya tidak ada. Sementara mereka memerintahkan sekuriti/satpam untuk menahan kami di luar dan tidak boleh masuk kedalam.” Ujarnya.

Emo, sapaa akrabnya, meminta pada Ketua senat Universitas Timor (Unimor), agar melakukan tindakan serius dan kontrol kepada setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak universitas.

“Kita minta perlu ada tindakan serius dan kontrol dari Senat. Karena setiap kebijakan akan baik apabila ada kontrol baik dari senat universitas.”

 

Akasi Demonstrasi yang dilakukan oleh BLM Unimor, masa aksi tersebut tidak berhasil bertemu Rektor Unimor dari BLM melalui wakil ketua, BLM Yanuarius Kofi bertekad akan melakukan aksi berjilid-jilid jika belum berhasil bertemu Rektor Unimor.

Foto: Aksi demonstrasi yang di pelopori oleh BEM/BLM. Universitas Timor (Unimor), Selasa, 08/10/2024. (Mr. Jho Aban)

“Kami akan melakukan pergerakan ini terus menerus Samapi bertemu dengan Rektor Universitas Timor.” tekad Mahasiswa Fisipol Unimor itu

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *