News  

Kisah Pilu: Hanya Seorang Penjual Kelapa Muda, Pria ini Punya Satu Tekad Putri Semata Wayangnya Bisa Sarjana

Kisah Haru, seorang Pria yang akrab di sapa Robert berjuang, bekerja setiap harinya menjual kelapa muda demi putri semata wayang bisa sekolah sarjana, Laporan Aris Halilintar

Maumere, indotimex.com– Cuaca panas yang melanda Kota Maumere dan sekitarnya menyebabkan permintaan kelapa muda di kota Maumere ini meningkat.

Permintaan buah kelapa muda dalam beberapa hari terakhir meningkat, mungkin dipengaruhi cuaca panas kata.” Robert Pedagang kepala muda di kawasan Jln. Anggrek, Perumnas, pasar bongkar di kota Maumere Kamis,(30/11/2023).

Robert menuturkan, Setiap harinya saya menyiapkan 100 hingga 120 buah. Kelapa muda ini saya beli dari petani di Nele dengan harga Rp 4000 per buah. hitungan Rp.4 ribu per buah itu sekaligus mereka antar di tempat jualan saya.

Saya menjual kembali dengan harga Rp 5000 per buah. Dalam sehari saya bisa memperoleh hasil kotor Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.

Lanjut Robert, Hasil menjual kelapa muda ini, saya gunakan untuk membiayai sekolahkan anak perempuan yang satu-satunya, semata wayang yang sementara duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama SMP Kimang Buleng dan yang lain untuk membiayai hidupnya sehari-hari mereka pungkas.” Robert.

Kisah Pilu, seorang Pria yang akrab di sapa Robert berjuang, bekerja setiap harinya menjual kelapa muda demi putri semata wayang bisa sekolah sarjana, Laporan Aris Halilintar

“Bahwasanya sang istri sudah meninggal (kecelakaan) Lima tahun yang lalu. Sehingga ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sang anaknya.

Lanjut Robert mengaku, sementara masih mengumpulkan modal untuk membiayai sekolah putrinya. Puji Tuhan, Tuhan memberikan rezeki bagi keluarga kami, semoga saya sehat-sehat bisa untuk menjadikan putri saya menjadi sarjana. Inilah impian saya.

“Menjadi penjual kelapa muda memang bukan cita-citanya, tapi apa daya dia tidak memiliki keahlian khusus karena tidak pernah sekolah. “Karena segala keterbatasan baik modal maupun keahlian, maka saya hanya bisa berjualan kelapa muda seperti ini.

Baginya, tidak ada kata penyesalan dalam hidup, semua dia jalani dengan ikhlas dan tulus. “Harapan saya hanya masa depan putri saya jauh lebih baik.
Saya tidak pernah menyesal, semua saya jalani dan syukuri dengan ikhlas. Asalkan saya diberi kesehatan saya akan tetap berjualan kelapa muda ini.
Pelanggan saya sudah banyak dan saya akan terus berjualan demi mereka,” tutup.” Robert Kamis,(30/11/2023).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *