Rudy Hartono
IDNTimex.com -Menyikapi polemik dugaan ancaman terhadap wartawan media online indotimex.com, buntut pemberitaan pemotongan masyarakat penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) di desa Fafinesu B, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wartawan Indotimex.com Roland Tahoni alias RT bantah klarifikasi yang diberikan oleh Toni Naibesi yang disebut pegawai Bank NTT Cabang Kefamenanu, Senin, 30/12/2024.
Wartawan Roland Tahoni yang menjadi korban intimidasi dan diancam oleh Toni Naibesi membantah klarifikasinya sebab dianggap tidak sesuai dengan fakta yang diucapkan alias manipulatif, saat menelpon dirinya dan memberi ancaman.“Ucapan Toni Naibesi dalam klarifikasi itu jauh berbeda dari ucapannya saat menelpon saya, dan mengancam untuk melaporkan saya semua bukti ada pada rekaman yang saya buat dan sudah lengkap dipegang redaksi ”
Menurut Roland, dalam panggilan telepon whatsApp tersebut, ucapan Toni Naibesi jelas mengancam dan berupayah mengintimidasi wartawan untuk tidak menelusuri kasus dana BLT di Desa Fafinesu B.
“Awal Toni Telpon dia tanya saya wartawan media mana, katanya dia saya ini wartawan baru, dia juga bilang bahwa Untung ada orang mati kalau tidak saya suruh lapor pa”
“Kamu itu sebagai inspektorat, Kejaksaan atau BPMPD sehingga minta keterangan di Kepala Desa, dari kata-kata dia saya simpulkan bahwa Toni tidak paham sistem kerja jurnalistik, dan tujuan dia menelpon hanya untuk intimidasi saya ”
Lebih lanjut, Roland Tahoni mempertanyakan kapasitas Toni Naibesi sebagai apa, sehingga menelpon dan mengancam wartawan yang sementara menjalankan tugas untuk menulis tentang kebenaran.
“Kapasitas Toni itu sebagai apa, sehingga telpon dan intimidasi, sementara saya menulis atas dasar kebenaran, hal ini bisa saja menbenarkan dugaan saya bahwa dia bagian dari Bekingan kepala Desa Fafinesu B”

“Dia sebagai orang yang mengerti seharusnya berdiri bersama rakyat yang sementara ditindas oleh Penguasa, bukan menyerang jurnalis yang sementara berupayah membongkar Kejahatan Kepala Desa”