Jho Aban/FX. Mario Meol
INDOTOMEX.COM – Manajer SPBU KM. 4 Kefamenanu Menanggapi isi pernyataan dan tuntutan yang datang dari organ mahasiswa Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kefamenanu Mangenai polemik pengisian BBM menggunakan fiber pada saat antrian pengisian. Jumat (05/07/2023).
Manager SPBU Kilometer 4 (empat) Kefamenanu, Dominikus Sonbay menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil staf yang terlibat dalam video tersebut untuk membuat klarifikasi guna memastikan bahwa tidak terjadi kebingungan di masyarakat mengenai jenis BBM yang dijual di SPBU mereka.
“Masyarakat umum yang mau menggunakan BBM solar untuk kendaraan traktor biasanya menggunakan barcode, non kendaraan sama dengan pertalite tetapi masuk di pengawasan. Kalau yang kemarin staf isi itu di nosen pertamax sehingga pertamax itu, dia masuk kategori non subsidi,” katanya.
Ia menegaskan, video yang diklaim oleh PMKRI menunjukkan pengisian BBM jenis pertamax, yang jelas masuk dalam kategori non-subsidi.
Dikatakan Dominikus bahwa, SPBU Kilometer 4 Kefamenanu beroperasi sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Pertamina Cabang Kupang dan Pertamina Surabaya.
Pengawasan terhadap pengisian BBM di SPBU tersebut juga dilakukan secara ketat oleh aparat penegak hukum, termasuk Polisi, TNI, dan Jaksa, untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Ia menghimbau kepada masyarakat Kabupaten TTU agar tidak perlu merasa cemas mengenai ketersediaan BBM, meskipun persediaan pertalite mungkin habis, namun pertamax selalu tersedia.
“Selama ini, banyak asumsi, jerigen bisa diperbolehkan tapi sebenarnya tidak, kecuali ada barcode non kendaraan. Kalau untuk pertamax tidak ada keterbatasan pengisian karena termasuk non subsidi.Untuk yang lain-lain, kita isi jerigen harus ada barcode. Kita juga takut ambil suatu tindakan yang salah,” ungkapnya.
Selanjutnya Domninikus memberikan klarifikasi, pengisian BBM yang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan memastikan bahwa yang dijual adalah BBM non-subsidi jenis Pertamax, Jelas Sang Manajer itu.
“Tudingan yang dilayangkan oleh saudara-saudara PMKRI Cabang Kefamenanu tidak benar. Kita apresiasi tetapi harus memastikan keakuratannya agar masyarakat tidak cemas karena asumsi publik bermacam-macam,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa di SPBU tersebut mereka mengelola tiga jenis BBM, yaitu solar (subsidi), pertalite (pengawasan), dan pertamax (non-subsidi).

Penggunaan jerigen oleh masyarakat umum untuk membeli solar keperluan traktor harus dilengkapi dengan rekomendasi dari Dinas Pertanian, sedangkan untuk nelayan harus ada rekomendasi dari Dinas Perikanan.
Dominikus kembali menegaskan bahwa video yang diklaim oleh PMKRI menunjukkan pengisian BBM jenis pertamax, yang jelas masuk dalam kategori non-subsidi.