Bersama Romo Vincentius Wun, SVD/Vikjen Keuskupan Atambua
INDOTIMEX.COM – Markus 6:7-9:”Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat.
Dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan,
Boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.”
Yesus mengingatkan murid-murid-Nya agar tidak membawa apapun dalam melaksanakan tugas mereka. Imamat yg dipercayakan Tuhan kepada seseorang tdk boleh menimbun harta dan mendapat gaji supaya perhatiannya hanya pada bagaimana ia menjadi terang dan melaksanakan kehendak Allah dengan bebas.
Seorang dokter dan pengacara mereka pantas mendapat gaji. Namun mereka tidak semata-mata menimbun kekayaan karena sebagai seorang dokter walaupun dpt gaji tapi org yg dilayani harus sembuh.
Pengacara bisa berlimpah harta tapi keadilan harus tercipta di dunia ini. Tugas mulia menjadi terang dan jalankan kehendak Allah itu bukan hanya imam saja tapi semua yg sdh dibaptis. Hidup kita bukan dinilai dari harta kekayaan tapi oleh mutu hidup, relasi dan kasih pada sesama.
Kita boleh mencari uang dan memiliki kekayaan namun segalanya itu hrs dipakai untuk melayani sesama yg berkekurangan, melayani karya misi Yesus Kristus jangan dipakai semata untuk diri sendiri. Mari kita belajar melayani sesama kita lewat segala yg Tuhan berikan kepada kita bukan untuk diri sendiri. Mulai dari rumah kita, kita ajari anak-anak memberi derma sehingga uang bukan semata untuk jajan tapi berbagi untuk misi gereja. Hal kecil tapi besar pengaruhnya bagi hidup rohani anak kita. Didiklah mereka sejak dini.
Doa
Allah Bapa di surga pujian bagi-Mu atas rahmat yg kami terima. Semoga segala yg kami miliki tidak untuk diri sendiri namun untuk melayani sesama kami.Demi Kristus Tuhan kami.
Amin.
Salam dan Doa.