Perang Israel Melawan Palestina Bukan Konflik Agama Melainkan Politik dan Kemanusiaan

Foto : NU Muhammadyah, https://Kesbangpol.kulonprogokab.go.id

Jakarta, indotimex.com– Konflik antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade, dan pada tanggal 7 Oktober 2023, ketegangan yang telah berlangsung lama itu mencapai puncaknya dengan ribuan korban jiwa.

Meskipun menjadi topik perbincangan hangat, terutama di Indonesia yang dikenal karena dukungannya terhadap Palestina, NU dan Muhammadiyah menekankan bahwa konflik ini adalah permasalahan politik dan kemanusiaan.

Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah telah menyatakan bahwa konflik antara Palestina dengan Israel bukanlah perang agama. Meskipun Indonesia telah lama mendukung Palestina, baik NU maupun Muhammadiyah menganggap konflik ini sebagai konflik politik dan kemanusiaan.

Foto : NU Muhammadyah, https://Kesbangpol.kulonprogokab.go.id

KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, mengungkapkan pandangan ini dalam Ramadan Forum bertajuk “Building Peace Between Palestine and Israel, on the Basis of Sunni Islamic Jurisprudence for a Global Civilization” yang diadakan di Universitas Islam International Indonesia (UIII) pada 13 April 2023.

“Ketika kita melihat masalah Palestina dan Israel, kita tidak bisa melihatnya hanya sebagai masalah konflik agama antara Islam dan Yahudi,” kata Gus Yahya.

“Kita perlu melihat ini sebagai masalah bagi seluruh umat manusia karena merugikan banyak pihak,” tambahnya.

Gus Yahya juga mengajak masyarakat internasional untuk berperan aktif mencari penyelesaian yang adil dalam konflik Israel-Palestina sesuai dengan hukum dan kesepakatan internasional. Gus Yahya menegaskan perlunya menghindari penggunaan hak veto dalam upaya menyelesaikan tragedi kemanusiaan ini.

“Menyerukan kepada Anggota Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menggunakan hak veto dalam membela satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan tersebut,” tegas Gus Yahya.

Sedangkan, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam forum Halaqah AWM Mingguan pada Jumat, 27 Oktober 2023, juga menyoroti fakta bahwa banyak umat Yahudi yang menentang gerakan Zionisme Israel.

“Itu saya kira pandangan yang harus kita berikan garis tebal bahwa ini adalah peperangan dan konflik politik yang berkaitan dengan perebutan wilayah kekuasaan antara bangsa Palestina dan bangsa Israel tetapi tentu dalam posisi di mana masyarakat internasional menyebut Israel melakukan okupasi atau agresi terhadap wilayah bangsa Palestina,” ungkap Abdul Mut’i, Jumat (27/10/23), dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.

Abdul Mu’ti juga menekankan bahwa korban konflik ini tidak hanya terdiri dari umat Muslim, melainkan juga warga Palestina yang menganut agama lain seperti Kristen, Druze, dan bahkan Yahudi sendiri. Oleh karena itu, konflik antara Palestina dan Israel bukanlah konflik agama antara Islam dan Yahudi.

Data tahun 2022 menunjukkan bahwa di Israel, jumlah umat Islam mencapai 17%, sementara bangsa Palestina yang menjadi korban Zionisme juga mencakup

beragam agama, seperti Kristen, Druze, dan Yahudi yang menentang tindakan agresi Israel. Ini menguatkan pandangan bahwa konflik ini tidak dapat disederhanakan sebagai konflik agama antara Islam dan Yahudi.

“Sehingga kalau persoalan ini ditarik kepada persoalan perang antara Islam dengan Yahudi ini akan menjadi sebab ketegangan di berbagai wilayah di dunia dan itu sesuatu yang sangat tidak kita kehendaki,” ujarnya.

Muhammadiyah, selain mendukung perjuangan Palestina dan siap memberikan bantuan serta mengirimkan relawan sebagai upaya kemanusiaan dalam mengatasi dampak konflik ini, juga menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan situasi konflik untuk terus melakukan aneksasi wilayah Palestina.

Muhammadiyah berharap pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam penyelesaian konflik ini, baik melalui forum internasional maupun mekanisme seperti PBB dan Organisasi Kerjasama Islam.

https://Kesbangpol.kulonprogokab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *