News  

Sering Tanya ke Pasien Kapan Kontrol Lagi, Dokter Kandungan Lecehkan Pasien saat USG

Foto : Dokter spesialis kandungan Muhammad Syafril Firdaus melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya saat USG (Radar Bojonegoro)

indotimex.com Jakarta – Menggemparkan dunia media sosial tentang dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan terhadap pasiennya. Kasus ini kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian setelah mendapat sorotan luas di media sosial.

Peristiwa pelecehan seksual diketahui terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berikut adalah kronologinya.

Pelecehan seksual bermula saat seorang dokter tengah melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) terhadap ibu hamil. Dilihat dari rekaman video yang beredar, dokter tersebut melakukan pemeriksaan kepada pasien dengan tangan kanannya terlihat memegang alat USG yang mengitari daerah perut pasien.

Sementara itu, tangan kiri dokter tersebut justru terlihat meraba area lain yakni bagian atas perut hingga menyentuh bagian dada pasien. Bahkan aksi seorang dokter tersebut terlihat jelas, dari kamera CCTV yang ada di dalam ruangan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani mengungkap bahwa dokter yang diduga melakukan aksi pelecehan seksual itu pernah bertugas di wilayahnya. Namun, saat ini sudah tak lagi berada di Garut.

“Terkait hal ini, kalau yang bersangkutan sudah tidak praktik di Kabupaten Garut, itu berdasarkan SISDMK ya sistem informasi sumber daya manusia kesehatan, Dinas Kesehatan,” kata Leli dalam keterangannya, Selasa, 15 April 2025.

Dokter kandungan tersebut diketahui bernama Muhammad Syafril Firdaus atau lebih dikenal sebagai dokter Iril. Ia merupakan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) yang fokus menangani kehamilan, persalinan, dan masalah kesehatan reproduksi wanita.

Foto : Dokter spesialis kandungan Muhammad Syafril Firdaus melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya saat USG (Radar Bojonegoro)

Kasus ini menambah daftar panjang dugaan pelecehan seksual di lingkungan tenaga kesehatan. Masyarakat berharap proses hukum berjalan transparan dan tegas, serta mendorong peningkatan pengawasan terhadap etika pelayanan medis di Indonesia.

Baca Juga :   Rem Blong, Truk Fuso Tabrak Rumah di Lasiana Menewaskan Seorang Mahasiswi Sementara Tidur Pulas, Dua Orang Lain Kritis

 

 

Sumber:Metrotv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *