Tak Perlu Harus Merdeka Bersamamu, Ingat Saja Aku Pernah Menjadi Pahlawan

Aku tidak peduli dengan siapa engkau bahagia, dan aku juga tidak peduli sampai di titik mana engkau akan berhenti memilih, setidaknya pelajaran bersamaku dapat menjadi cambuk untuk kamu hidup lebih baik yaaaa!


Oleh: Lucya Melinda Olla


indotimex.com Sedemikian pergolakan di hari kemarin membuatku seolah berada dalam ruang tertutup untuk mengambil satu keputusan dalam perkara hidup, kehidupan dan cinta.

Kemarin aku sempat merangkai mimpi yang di balut rasa percaya diri bahwa, aku akan menjadi manusia merdeka bersamamu, karena kehadiranmu sungguh memberi warna baru dalam hidupku bagai pelangi yang muncul saat kelabu di sertai hujan deras.

Apakah di saat itu aku terlihat agresif untuk meraih tanganmu?

Jawabanya Maybe, karena aku tahu untuk memperoleh sesuatu yang berarti dalam hidup pasti di sertai proses yang terjal dan tidak sebatas ngomong doang.

Mengapa engkau sendiri tidak mampu berproses?

Sebagaimana janjimu padaku di awal episode, mungkin ini yang namanya janji manis, janji yang terlihat indah hanya di awal saja sebagai pembuka kotak Pandora. hahaha, seganas itu kamu?

Aku sempat menganalisa dengan logika bahwasannya mungkin aku memilihmu dari tempat sampah.

Tahukah anda tempat sampah?

Tempat dimana kotoran dari berbagai sumber terkumpul dan beraroma busuk, mestinya dari tempat itu asalmu pun masih dapat di pilah untuk berproses daur ulang namun rupanya kamu adalah sampah abadi.

Berbagai instrumen cinta, yah aku bilang instrumen cinta. Hahaha, aku gunakan untuk bagaimana dapat meraih tanganmu dengan erat, erat yang tak akan terlepas lagi namun rupahnya aku salah disini.

kesalahan terbesarku adalah memberikan rasa seutuhnya tanpa memperhatikan apa motivasi kamu ingin hadir dalam hidupku.

Sekian lama sampai akhirnya aku memilih tak mengenalmu sebagai pribadi yang dulunya aku bangga, sebagai seorang sosok lelaki di hatiku. Barulah aku sadar ternyata aku bodoh, aku bodoh karena pernah benar – benar jatuh cinta padamu tanpa pedulikan seberapa rasa cintamu padaku. Kata orang cintaku sudah level dewa. Hahaha

Disini aku jadi ingat namamu, yah namamu Mister X (Samaran) namamu bagus sesuai tampilan awal karaktermu hingga pada akhirnya kamu harus aku pilih.

Aku memilih kamu saat itu bukan dengan logika

Aku berani memilih kamu saat bukan dengan logika. Terjadi saat itu, aku dengan rasa tulus yang akhirnya engkau respons sebaliknya pertanda kita saling menerima untuk memulai.

Hari ini Mister X, kamu hanyalah kenangan, kenangan yang memberi pelajaran hebat dalam hidupku untuk lebih dewasa, lebih kuat dan peka dalam memilih.

Engkau mampu memberiku luka yang pada akhirnya harus di tanggung. Tetapi ingat, ada banyak pelajaran berharga yang harus kau ambil sehingga tidak melakukan lagi dan lagi hal yang ceroboh kedepan dan terus di anggap sampah dari semua orang yang pernah mengenalmu.

Saat ini aku masih terus berharap agar kau berubah menjadi pribadi yang lebih baik, bukan sekedar happy doang untuk hari ini. Tapi perjuanganmu berat kedepan termasuk untuk melunasi setiap misi masa depanmu.

Aku tidak peduli dengan siapa engkau bahagia, dan aku juga tidak peduli sampai di titik mana engkau akan berhenti memilih, setidaknya pelajaran bersamaku dapat menjadi cambuk untuk kamu hidup lebih baik yaaaa!

Aku tidak peduli engkau mau merdeka bahagia bersama siapapun, aku hanya bangga dan ikut bahagia disaat itu, kamu sudah menjadi pribadi yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *