News  

Menanggapi Ucapan Junior mahasiswi soal Minum Oli, Mantan Ketua Bem PNK 2022 Angkat Bicara

LT / TIM

 

INDOTIMEX.COM – Media sosial Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan dengan Beredarnya video masa bimbingan Mahasiswa Baru (MABIM) Politeknik Negeri Kupang di media sosial. Senin,28/10/2024

Video tersebut akhirnya viral dan menuai banyak cibiran dari berbagai kalangan, yang telah menyaksikan video tersebut.

Diketahui di dalam video tersebut, panitia pelaksana Masa Bimbingan (MABIM) mengeluarkan kata-kata yang diluar nalar manusia.

Pasalnya salah satu panitia dengan inisial CM nampaknya emosi dengan mahasiswa baru yang melawan ketika dikomandoi oleh seniornya, menanggapi hal tersebut CM lantas marah, dan mengatakan (basong sekarang sonde sama ke katong dulu minum oli – Red).

” Masa kalian berbeda dengan Masa kami yang disuruh minum oli ”

Dalam proses tersebut, tanpa sadar ada salah satu rekan CM yang merekam lalu menyebarkan video tersebut, sehingga saat ini tengah viral.

Menanggapi hal tersebut, salah satu Alumni Jurusan Teknik Mesin yang juga merupakan mantan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2022 Roland Tahoni angkat bicara.

Saat dikonfirmasi media ini, Roland mengatakan bahwa ucapan CM itu murni kesalahan dalam mengucapkan Kalimat, sebab di teknik mesin tidak pernah ada tradisi minum oli.

” menurut saya perkatan adik CM ini murni kesalahan dalam mengucapkan kalimat, di teknik mesin tidak ada minum oli, yang ada hanya oles oli di pipi dan testa sehingga tidak takut kotor, karena orang mesin selalu akan jumpai oli dimanapun ” ucapnya

” untuk itu saya minta, jangangan lagi membuli adik CM, mari berikan edukasi yang baik, dan video itu bisa dihapus ”

Lebih lanjut Roland menjelaskan bahwa, proses pelaksanaan MABIM seharusnya dikawal oleh Organisasi Mahasiswa, yakni BEM- DPM sehingga tidak terjadi hal yang diluar dugaan.

Baca Juga :   Catatan Hukum Atas Sengketa Tanah Lawanggete Desa Ladogahar Nita

Dirinya juga meminta kepada pihak BEM – DPM untuk memberikan dampingan kepada CM, untuk menghindari tekanan batin, Depresi akibat hujatan dari berbagai kalangan di media sosial.

” proses pelaksanaan Mabim itu kan biasanya dikawal penuh oleh BEM-DPM, mengingat merekalah pemegang representasi kekuasaan tertinggi bagi mahasiswa, untuk itu saya minta BEM -DPM berikan perlindungan kepada CM, jangan sampai ada yang diskriminasi ” tegasnya

Dirinya juga berharap agar pihak kampus bisa memberikan keringanan berupa peringatan, dan tidak perlu memberikan sanksi yang keras.

Sebagai penutup, Roland berpesan kepada Mahasiswa jurusan Teknik Mesin, untuk terus menjaga solidaritas dan persatuan, dan jangan saling mencela untuk menjatuhkan, sebab teknik mesin terkenal Dengan semboyan Solidarity M Forever.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *