Jakarta, indotimex.com Berawal dari Isobel Barnes tidak ingin kematian mendadak suaminya menjadi penghalang untuk mewujudkan impian mereka untuk memiliki keluarga dan anak. Barnes Umur 22 tahun, patah hati ketika suaminya Luke 34 tahun, didiagnosis dokter menderita penyakit otot jantung pada tahun 2019.
Dengan berjalannya waktu, kesehatannya terus memburuk, dan Luke dimasukkan dalam daftar transplantasi jantung pada Maret 2022. Lanjut, pada November 2022, Luke dirawat di rumah sakit penuh waktu sambil menunggu jantungnya dan menerima BiVAD (alat bantu biventrikular) pada bulan Desember untuk membantu memompa darah melalui jantungnya.
Dia meninggal dengan tenang setelah menderita pendarahan hebat dan kegagalan banyak organ tubuh akibat pendarahan berlebih karena kegagalan BiVAD pada 17 Maret 2023. Demikian seperti dilansir dari NY Post.
Namun sebelum Luke meninggal, keluarga Barnes memutuskan untuk menyimpan spermanya agar Isobel dapat melanjutkan keluarga mereka seperti yang selama ini mereka impikan sebelumnya naas ini harus terjadi.
“Kami selalu tahu dia sedang menghadapi kematian sehingga kami masih bisa melanjutkan keluarga kami,” kata Isobel kepada SWNS. “Banyak orang tidak seberuntung itu.”