Opini  

Semakin Mahal Akses Pendidikan Saat ini, Eratkan Arisan Keluarga Untuk Pendidikan Menjadi Solusi

Oleh : Urbanus Xaverius Landa,  Pengusaha Muda Kota Maumere

indotimex.com, Saya mulai dari tradisi adat para leluhur kita. Pada saat kelahiran, kematian, pernikahan, buka kebun baru, petik hasil panen, orang tua dan para leluhur kita merayakan dengan mengajak sanak-keluarga. Berbagi rasa senang, berbagi duka, juga berbagi beban.

Waktu acara nikah, kita berbagi rasa bahagia. Waktu ada kematian, kita sudah pasti berbagi duka, kesedihan yang dalam.

Pada peristiwa-peristiwa yang sa sebut di atas, punya sifat kebersamaan. Kita merayakan dengan orang lain. Orang lain itu ya kaka-ade, bapa-mama, om-tanta, para sahabat, teman, kenalan, tetangga, rekan kerja dan seterusnya. Kalo orang-orang yang kita undang datang, pasti kita sebagai tuan rumah acara bahagia.

Pada acara perkawinan dan kematian, kita orang Maumere sudah tahu adatnya bagaimana. Kita sudah tahu harus bawa apa ke sana. Mo bawa uang ka, kain ka, babi ka, sapi ka, beras ka, apa lagi?

Kita tahu karena itu sudah dilakukan turun-temurun dari orangtua kita, kakek-nenek kita. Mereka melakukan itu turun-temurun dari warisan orangtua mereka. Orangtua mereka dari orangtua mereka lagi, begitu terus. Makanya kita bilang ini warisan leluhur.

Baca Juga :   Etika dan Estetika Guru Sebagai Cara Terbaik Dalam Rangka Mencetak Generasi Bangsa yang Unggul dalam Berbagai Bidang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *