Satu hal penting yang saya pelajari dari berumah tangga, bahwa kita sebagai pasangan suami istri sebaiknya tidak terfokus untuk saling melengkapi. Sebaiknya harus lebih dari itu. Masing-masing saling belajar dan berusaha untuk lebih baik lagi di setiap bagian penting dalam rumah tangga. Jangan hanya menyerahkan mengasuh anak dan memasak itu urusan istri. Suami juga bisa mengambil peran tersebut, mulai belajar dan juga membantu.
Rumah tangga tidak dibangun oleh dua orang yang memiliki kekurangan dan mencari kelebihan dari pasangan untuk menutupinya. Rumah tangga dibangun bersama dari langkah kecil dan perjuangan bersama. Menurut saya sudah tugas masing-masing dari suami atau istri untuk berperan bersama dalam rumah tangga. Kalau ada pembagian juga boleh, namun jangan sampai satu pihak tidak membantu atau tidak ada empati sama sekali.
Melahirkan anak memang tidak bisa dilakukan oleh seorang suami, namun membesarkan anak bukanlah tugas seorang istri saja. Beban dan pekerjaan tersebut, dan juga semua tantangan yang ada dalam rumah tangga haruslah dikerjakan berdua. Seringkali belajar bersama dari nol, karena tidak ada kelas atau training membangun rumah tangga. Saling menguatkan dan support sangatlah penting.
Dengan sikap tidak saling melengkapi, masing-masing individu akan tumbuh kuat & dewasa bersama. Karena menurut saya nahkoda perahu rumah tangga itu bukan satu orang, namun harus dilakukan berdua oleh pasangan suami istri.
Anehnya, tidak ada sumber yang jelas mengapa dinamakan rumah tangga. Ada yang menyebutkan karena di dalam keluarga ada strata sosial khusus, di mana ada seorang ayah, Ibu dan juga anak yang berstatus kakak dan adik. Ini menunjukkan sebuah tangga dalam tatanan keluarga. Ok, tapi menurut saya kok gak gitu ya.
Kalau menurut saya, rumah tangga itu lebih merujuk ke tangga lama yang terbuat dari kayu. Kedua pasangan suami istri itu seperti dua bilah kayu utama yang sama besar dan tingginya, untuk membentuk sebuah tangga. Setiap pijakan adalah hal yang menyatukan keduanya; pernikahan, anak, cicilan, cita-cita, rumah, dan lain sebagainya.
Dan bagaimana keduanya bersama tinggal di satu atap rumah, saling menguatkan dan bahu membahu untuk membuat pijakan yang lebih kokoh hingga nanti terbentuk tangga yang bagus, kokoh, dan bisa digunakan. Tangga tidak akan bisa dibuat jika kayu penyangganya tidak sama bagus, tinggi, dan kuat.
Jadi, apa arti rumah tangga bagi kamu?
Jakarta, 17 Maret 2023
Ditulis sambil mikir kenapa ada permainan ular tangga tapi kok gak ada permainan rumah tangga ya?