Indotimex.com-Keberadaan Gereja Baptis Alkitabiah (GBIA) Amazing Grace Lobehede, Kecamatan Hawu Mehara Kabupaten Sabu Raijua dinilai meresahkan warga. Pasalnya praktek pelayanan gerejawi yang dilakukan GBIA Lobohede dianggap berbeda dengan denominasi gereja Kristen pada umumnya.
“Pelayanan yang dilakukan GBIA Amazing Grace Lobohede yang dipimpin saudara Markus Rihi Mone ini cukup meresahkan dan berpotensi menimbulkan konflik-konflik ditengah umat dan masyarakat,” kata Ketua GMIT Klasis Sabu Barat Pdt. Frederik Hericson Herewila, S.Th, di Sabu Raijua, Sabtu (12/08).
Pendeta Hericson mengisahkan kejadian pada hari bulan Juni silam, dimana seorang pria mengejar oknum pemimpin GBIA Lobohede dengan senjata tajam.
Kejadian itu bermula dari tindakan oknum pemimpin GBIA yang melakukan baptisan sepihak kepada anak dari pria tersebut, yang merupakan jemaat GMIT.
Mengetahui anaknya yang baru berusia 14 tahun dibaptis sepihak, pria tersebut marah dan mengejar oknum pemimpin GBIA Lobohede dengan sebilah parang.
“Ini kan bahaya untuk kerukunan dan ketertiban hidup umat beragama dan bermasyarakat. Padahal di Sabu Raijua ini sudah ada kesepakatan tahun 2021 pimpinan gereja-gereja Kristen tentang pedoman perpindahan umat Kristen antar gereja atau denominasi,” katanya.