Roland Tahoni / Tim
INDOTIMEX.COM- Sebuah Pengakuan mengejutkan datang dari Tujuh (7) orang karyawan Hotel Simfony Alor, tentang Pimpinan Hotel Simfony Alor, yang diduga telah melakukan tindakan Pelanggaran Ketenagakerjaan, terhadap Lima Orang karyawannya.
Diketahui Hotel Simfony alor terletak di Jalan. Diponegoro, wetabua, kecamatan, Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Insiden ini terkuak ke publik Nusa Tenggara Timur, setelah salah satu karyawan yang merupakan korban mengadukan kejadian ini kepada media ini, melalui sambungan Telepon Whatsaap. Jumat, 8/11/2024.
Menurut Pengakuannya, Dirinya bersama enam (6) Orang temannya dibayar 800 ribu rupiah selama 3 tahun dan pihaknya telah mengadukan hal tersebut ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten Alor pada, 10 July 2024 lalu.
Pihak korban juga mengaku, bahwa pimpinan hotel tidak memberikan fasilitas seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, dan sering mempekerjakan karyawan melebihi waktu normal tanpa uang lembur.
Pihak Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi, Kabupaten Alor yang berhasil dikonfirmasi melalui pesan whatsapp, mengatakan Pihaknya telah menetapkan Nominal Upah yang akan dibayarkan pihak Hotel Simfony Alor kepada 7 Karyawannya. Jumat, 8/11/2024
Namun jika ada pihak yang tidak menerima penetapan itu, dapat meminta penetapan dan perhitungan ulang, kepada pengawas ketenagakerjaan kementerian.
” Apabila salah satu pihat tdk menerima penetapan ini dpt meminta penetapan danperhitungan ualang kepada pengawas ketenagakerjaan kementrian ” Tulis Jhon
Lebih lanjut, ketika ditanya terkait kelanjutan persoalan ini, masih akan ditangani pihak Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupaten Alor, atau menjadi tanggungjawab kementrian, dirinya menjawab masih akan menunggu penetapan Ulang oleh pengawas Kementerian.
“Menunggu penetapan ulang dr pengawas kementrian…tp kami tetap pantau terus” tulisnya
Sementara pihak Hotel Simfony Alor ketika dihubungi, Hingga saat ini bungkam dan tidak merespon pesan wartawan.
Sementara itu tujuh (7) orang korban, mengatakan pimpinan Hotel seperti menarik ulur, dan tidak ingin bertanggungjawab atas kejadian ini.
