Reporter: Charles Usfunan
indotimex.com, Kefamenanu– Ribuan umat Katolik mengikuti jalannya Prosesi Jalan Salib Hidup (Mengenang kisah sengsara Yesus) Tablo di persembahkan oleh THS THM Ranting Insana Paroki Santa Maria pengantara Segala Rahmat Kiupukan dan dibantu THS THM Ranting Ainan. Dekenat Kefamenanu Keuskupan Atambua. Jumat (29/3/2024).
Umat katolik yang mengikuti jalannya Prosesi jalan salib tidak hanya Umat Katolik dari paroki Santa Maria Pengantara Segala Rahmat Kiupukan, tetapi Umat dari berbagai paroki yang ada di TTU, bahkan ada umat yang datang dari Kabupaten Belu, Malaka.
Prosesi jalan salib dijaga oleh anggota Polsek Insana, Anggota Babinsa Koramil 1618-04 Bisel, Para pemuda Mesjid Kiupukan dan Anggota THS THM Ranting Insana dan THS THM Ranting Ainan.
Meski prosesi jalan salib digelar secara sederhana, tetapi umat Katolik mengikuti secara khidmat dan berjalan lancar.
Dalam prosesi jalan salib ini, digambarkan perjalanannya Yesus Kristus mulai berdoa di taman Getzemani dan 14 perhentian, mulai perhentian satu ketika Yesus dijatuhi hukuman mati, perhentian dua Yesus memanggul salib, hingga perhentian 14 Yesus dimakamkan.
Umat Katolik menggelar prosesi Tablo Jalan Salib pada Jumat Agung di Gua Santa Maria Siti Bitauni, Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara NTT , Jumat (29/3/2024). Jalan Salib tersebut merupakan rangkaian ibadah Jumat Agung dalam memperingati wafatnya Yesus Kristus.
Makna Jalan Salib bagi hidup orang Katolik adalah simbol dari penderitaan Kristus dan pengorbanan-Nya untuk penebusan dosa umat manusia.
Bagi umat Katolik, Jalan Salib adalah panggilan untuk mengikuti jejak Kristus dalam menerima penderitaan, mengatasi cobaan, dan mengorbankan diri demi cinta kepada Allah dan sesama.
Melalui penghayatan Jalan Salib, orang Katolik diharapkan dapat memperkuat iman, meningkatkan kesabaran, dan menemukan makna yang lebih dalam, dalam hidup mereka.