News  

Proyek Sumur Bor Mubazir, Masyarakat Kewapante Adukan Dua Pejabat ini ke PJ Bupati Sikka Alvin Parera

Puluhan Masyarakat Umagera, Kecamatan Kewapante mendatangi kantor Bupati Siika guna menanyakan proyek sumur bor yang hingga kini mubasir, 17/11/2023. oleh : Tersisius Terusman

Maumere, indotimex.com–  Puluhan masyarakat Desa Umagera, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka mendatangi kantor Bupati Sikka, tujuanya untuk bertemu dengan PJ Bupati Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Jumat (17/11/2023).

Tujuanya ketatangan Masyarakat Dusun Habilopong Desa Umagera ke Kantor Bupati Sikka guna menyampaikan persoalan Air Sumur Bor Proyek yang Bersumber dari dana Alokasi khusus (DAK) APBD Pemerintah Kabaputen Sikka Tahun 2010 oleh kementerian PUPR melalui P2AT yang di  Mubazir dan tidak dapat digunakan.

Puluhan Masyarakat Umagera, Kecamatan Kewapante mendatangi kantor Bupati Sikka guna menanyakan proyek sumur bor dan DAK Sikka yang hingga kini mubasir, 17/11/2023. oleh Reporter indotimex.com : Tersisius Terusman

Pasalnya sumur bor tersebut hanya berjalan kurang lebih tiga tahun  masyarakat menikmati air bersih, namun hingga kini warga  warga Umagera tidak pernah menikmati adanya air yang keluar dari sumur bor untuk digunakan.

Maria Asninda, Warga masyarakat Desa Umagera yang juga seorang tokoh perempuan kepada media ini, ia menyentil juga soal mesin Pompa Air yang hilang dari lokasi belum tahu motif dibalik hilangnya Mesin pompa air.

“Hal ini sudah kami sampaikan ke Pemerintah Desa (Pemdes) Umagera guna mengusut tuntas siapa dalang di balik kasus hilangnya Mesin pompa air itu, namun sampai sekarang belum di tindak lanjuti,” ujarnya.

Kedatangan masyarakat Umagera ini pun di sambut hangat oleh Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera atau akrab disapa Alvin Parera.

Penjabat (Pj) Bupati Sikka merespons cepat krisis air bersih yang dialami oleh masyarakat Desa Umagera.

Menurut Asninda, PJ Bupati Sikka Alvin Parera dalam waktu dekat ini akan melakukan pemanggilan dua Penjabat yang berhubungan dengan sumur bor itu, yakni Camat Kewapante dan PJ Kades Umagera guna mengklarifikasi diminta untuk meninjau di lokasi pembangunan sumur bor tersebut.

Namun demikian, selang waktu tidak lama PJ Bupati Sikka memanggil dua Penjabat yakni Camat Kewapante dan PJ Kepala Desa Umagera di ruang kerjanya, guna mengklarifikasi terkait pengaduan dari masyarakat Dusun Umagera itu.

Seorang Mahasiswa Fakultas Hukum dari Universitas Nusa Nipa maumere, Maria Marselina Tando turut menyuarakan persoalan ini. Tando mengatakan, awalnya sumur bor ini hanya dinikmati oleh Dusun Habilopong.

“Berjalannya waktu Pemdes Umagera melihat Debit airnya besar namun mesin untuk pendorong air itu kecil, sehingga ada pengadaan mesin baru untuk bisa mencangkup semua Dusun di wilayah desa Umagera tandasnya,” tandasnya.

Menurutnya, pengadaan mesin baru itu ukuran 250 KWH, sedangkan yang di targetkan itu 350 KWH.

Menjadi tanda tanda tanya, mesin yang baru di adakan itu tidak ada di lokasi sumur bor, ada apa?

Proyek yang sejatinya bertujuan untuk dibangun, warga menikmati adanya air keluar dari sumur bor, namun berbanding terbalik sampai detik ini kami tidak pernah menikmati adanya air yang keluar dari sumur bor tersebut.

“Harapan kami dari masyarakat Desa Umagera, hari ini kami bertemu langsung dengan PJ Bupati Sikka meminta bantuan agar Sumur bor ini bisa di manfaatkan kembali oleh masyarakat desa Umagera dan bisa diupayakan untuk mendatangkan kembali mesin baru

Hingga berita ini di turunkan kedua pejabat tersebut, Camat Kewapante dan PJ Umagera belum dapat terkonfirmasi, Reporter indotimex.com masih terus mencari informasi hingga akan ditemukanya solusi dari persoalan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *