Kami bahagia. Di sela-sela kebahagiaan itu, Kraeng memperkenalkan sahabatnya itu kepadaku. Dia ternyata bernama Damian atau akrab disapa Dam . Dia adalah orang asing yang cepat akrab
Damian adalah seorang yang bisa dikatakan narsis. Dia mengajak kami berfoto Ria dibalik cahaya lampu jalanan. Sungguh banyak foto yang kami ambil.Aku, Jecky , Kraeng, Damian kini lengkaplah sudah.
Jam menunjukkan pukul 21.00 WIB yang membuatku berpikir untuk pulang ke rumah. Namun, Damian mengajakku untuk bermain ke rumahnya. Akupun mengiyakan ajakannya mengingat bahwa malam ini adalah malam minggu.
Waktu berjalan begitu cepat bak seorang pelari maraton. Kini waktu telah menunjukkan pukul 22. 00 WIB. Kali ini, waktu memaksaku untuk benar-benar membulatkan tekad untuk pulang. Damian tampak membujukku untuk lebih lama di sini begitupun dengan Jecky. Berbeda dengan Kraeng yang hanya bergeming, mengerti akan situasi yang kualami. Aku gundah, sebenarnya aku ingin lebih lama di sini namun keadaan berkata lain. Akhirnya, akupun memutuskan untuk pulang.
Kraeng, ada sesuatu yang menarik ternyata, malam minggu itu. Saat aku pulang jam 10 pun, orangtuaku nggak memarahiku atau menasihatiku. Mungkin, mereka tahu bahwa anaknya kini telah tumbuh dewasa dan tidak selamanya harus dikekang.