Charles Usfunan/ FX. Mario Meol
INDOTIMEX.COM – Langkah pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang ditempuh Pertamina mulai terasa dampaknya bagi warga awam dan lapisan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Antian panjang terlihat di SPBU 5485601 Naesleu, Pertamina 02 kilometer 3 dan Pertamina 03 dan kilometer 2.
Antrian panjang kendaraan Roda 2 dan Roda 4 pun semakin tak terhindarkan dengan adanya kondisi kelangkaan BBM pada 3 SPBU di TTU tersebut, pembatasan BBM subsidi menyebabkan antrean sepanjang ratusan meter di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum.
Antrian panjang pada 3 SPBU di wilayah Kota Kefamenanu, TTU ini spontan dikeluhkan banyak kalangan terutama para sopir kendaraan Roda empat dan Tukang Tap Minyak (BBM) dan warga masyarakat TTU.
Sebagaimana disaksikan Yordan seorang sopir Mikrolet, antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU yang tersebar di kota Kefamenanu.
Saya sendiri mengantri dari pukul 06 Wita hingga kini pukul 15 Wita belum juga mendapatkan BBM, kata Yordan. Kalau tidak mau mengantri maka harus membeli di penjual Enceran tetapi harga yang mencekik berkisar 15.000 -18 000. Itu pun tidak pas satu liter, dengan kelangkaan BBM ini penghasilan kami pun terganggu.
Ia berharap agar pihak pengelola Pertamina agar secepatnya bisa mengatasi persoalan ini,dan juga berharap kepada pemerintah daerah jangan hanya diam dan menutup mata melihat kondisi ini, tegasnya.
Hal serupa diutarakan Karolina seorang ibu warga kota Kefamenanu. Menurutnya, antrean panjang di SPBU sudah terjadi sepekan lebih hingga kini Rabu, 5 -6-2024. Terpaksa harus ikut antrean sebab mau mengisi BBM di penjual Enceran harganya mencekik leher perbotol liter harganya mencapai Rp 15.000 hingga Rp 18 000, itupun tidak pas satu liter, kesalnya.
Paskalis pengawas Pertamina Naesleu yang ditemui Wartawan Indotimex Media di ruang kerjanya, Rabu 5-6-2024, mengatakan adanya pengendalian BBM dari depot, antrean panjang ini sebab ada pembatasan Kouta BBM dari depot.
Kouta BBM sebelumnya jenis Pertalite biasa yang kami pesan dalam waktu normal 15 000 Kilo Liter, tetapi sepekan terakhir ini kami hanyamendapatkan10.000, KL. Konsekuensinya, memang akan terjadi antrean, jelasnya.
Senada juga dikatakan oleh Manejer SPBU 03, Km 3, Nety Saduk manajer Pertamina 03 Kilometer 2 yang ditemui Indotimex Media diruang kerjanya, Rabu 5-6-2024, menjelaskan, Kapasitas tangki untuk BBM jenis Pertalite pada SPBU 54.855.03 adalah 30 KL namun selama sepekan terakhir permintaan mereka hanya terkirim dari Depot sebanyak 10 KL.
Lanjutnya Tangki kita di sini kapasitas untuk Pertalite itu 30 KL. Kita pesan/minta pada Depot 20 KL, yang kita terima terbatas hanya 10 KL, langsung dari Depot, dan berharap agar persoalan kelangkaan BBM yang terjadi sepekan lebih ini bisa cepat diatasi, harapnya.