News  

Semakin Mencekam, Serangan Terbuka Israel Terhadap Palestina Sudah Merambat Hingga Lebanon

Jakarta, indotimex.comMasyarakat Lebanon sangat mengkhawatirkan perang terbuka antara kedua negara yakni pasukan Hizbullah dengan Israel merembet ke Lebanon.

Kondisi ini di perparah jika peperangan tidak terkendali lagi, mengingat tentara Hizbullah sangat intens menyerang wilayah Israel.

Begitu banyak serangan ke nagara zionis tersebut, telah menciptakan serangan balasan Israel ke wilayah Lebanon.

Serangan Terbuka Israel Ke Palestina Mulai Merambat hingga Lebanon, Foto : Tribunews.com

Seperti diikuti beberapa hari terakhir, kelompok bersenjata Lebanon dan Israel telah melancarkan serangan lebih jauh ke wilayah masing-masing, sebuah peningkatan dari pertempuran sebelumnya yang terbatas di wilayah perbatasan Israel-Lebanon.

Dikutip dari Tribunnews.com, serangan-serangan tersebut terutama menargetkan pos-pos militer dan pejuang, meskipun ada beberapa korban sipil.

Sebagian besar desa di Lebanon yang menjadi lokasi baku tembak telah kosong dari penduduknya, dan banyak yang melarikan diri ke markas Hizbullah di pinggiran ibu kota Beirut. Daerah itu masih aman untuk saat ini.

“Saya sangat berharap perang habis-habisan tidak dimulai karena perang tidak akan pernah berhenti,” kata Elie Khoury, 30, dari toko teleponnya di Beirut.

“Kami tidak akan mampu menanganinya [secara ekonomi]. Kami bahkan tidak memiliki cukup obat-obatan dan kekurangan jarum suntik di rumah sakit.”

Sebuah petisi online, yang telah ditandatangani 8.939 orang, menyerukan kepada pemerintah Lebanon agar tidak terseret ke dalam perang. Laporan ini memperingatkan bahwa Lebanon bisa berubah menjadi “medan pertempuran perang proksi” yang dilakukan oleh kekuatan asing

Namun, beberapa warga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka akan mendukung Lebanon mengambil sikap yang lebih agresif, mengingat tingginya angka kematian akibat serangan Israel di Gaza.

Melebihi 8.000 warga Palestina telah tewas dalam pemboman Israel yang sedang berlangsung, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Dari jumlah tersebut, 3.195 di antaranya adalah anak-anak. Jumlah tersebut lebih tinggi dari jumlah total anak yang terbunuh di zona konflik di seluruh dunia setiap tahunnya sejak tahun 2019, menurut organisasi non-pemerintah Save the Children.

“Israel membunuh anak-anak. Apa yang terjadi di Gaza bukanlah perang. Ini adalah pembantaian,” kata Jack Topalian, pemilik kedai kopi di Beirut. “Bagaimana kita bisa diam saja?”

Sumber: Tribun.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *