indotimex.com Jakarta – Nama pengacara Marcella Santoso kini ramai diperbincangkan publik usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap ekspor CPO yang menyeret nama-nama besar, termasuk Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta.
Nilai suap yang mencuat dari kasus ini pun bikin merinding, nilainya tembus Rp60 miliar!
Marcella bukan sosok sembarangan.
Ia dikenal sebagai pengacara papan atas yang kerap menangani kasus-kasus kelas berat, terutama di sektor kelapa sawit.
Sejumlah perusahaan raksasa pernah jadi kliennya, seperti Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group.
Karier Hukum dan Pendidikan Mentereng
Perjalanan karier Marcella di dunia hukum terbilang gemilang. Ia menyelesaikan studi S1 hingga doktor di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Setelah lulus, ia langsung terjun ke dunia praktik hukum dan jadi salah satu partner di firma hukum ternama, AALF Legal & Tax Consultant.
Marcella dipercaya menangani berbagai perkara korporasi dan pidana. Salah satu kasus heboh yang pernah ia tangani adalah kasus pembunuhan Brigadir J dan obstruction of justice.
Selain di dunia hukum praktik, Marcella juga aktif sebagai dosen di Fakultas Hukum UI.
Ia dikenal mengajar mata kuliah teori hukum feminis dan punya pengaruh kuat di kalangan mahasiswa.
Terseret Skandal Suap Bareng Suami
Sayangnya, karier cemerlang Marcella kini tercoreng. Ia diduga terlibat dalam pengaturan aliran dana suap untuk memengaruhi putusan pengadilan dalam kasus ekspor CPO.
Yang bikin heboh, Marcella disebut tak sendiri.
Marcella diduga bekerja sama dengan sang suami, Ariyanto Bakri alias Ary Bakri, dalam menyusun strategi suap demi kepentingan tiga perusahaan sawit besar yang jadi klien mereka.
Pasangan suami istri ini diduga punya peran penting dalam skandal yang kini diselidiki Kejaksaan Agung.
Nama mereka langsung jadi sorotan publik usai diumumkan sebagai tersangka.
Sumber: Jawapos
