Kalau ruang rawat inap tidak pernah dikerjakan, hanya terlihat tumpukan batu besar tanpa ada patok,” ungkapnya.
Selain itu paket pekerjaan dapur gizi pun masih berupa fondasi dan belum ada pekerjaan lanjutan oleh kontraktor pelaksana.
Menurut Muliadi, Pengawas proyek pekerjaan dasar dapur gizi tidak sesuai RAB, sehingga harus dibongkar dan dikerjakan ulang.
Sedangkan fondasi dapur gizi menurut pengawas proyek salah semua dan itu harus diperbaiki, tapi kontraktor sudah tidak ada lagi,” jelasnya.
Diakhir, Mulyadi berharap dengan berbagai kendala yang terjadi, pembangunan RS Pratama Doreng, tetap diselesaikan, agar dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di beberapa kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Sikka.