Kadang Dia Berteriak Dalam Gelap dan Pengap, ini Catatan Harun Setiadi

TENTANG SESEORANG
Harun Setiadi

Jakara, indotimex.com–  Lelaki itu, kembali menoleh catatan usang yang pernah ia toreh. Punguti serpihan intan yang pernah dicampakkan, serta berdamai dengan gigil angin yang meluluhkan ingin dari angan dalam jiwanya.

Lelaki itu, mencoba berdiri dengan kaki yang gemetar. Menopang raganya yang berat atas beban di pundaknya yang sangat sarat. Ia kerap berteriak dalam gelap dan pengap, serta mencoba mengeliat sepanjang hayat,

Lelaki itu, kini terpaku di persimpangan jalan. Langkahnya tertahan lumpur hitam serta akar belukar yang membelit raganya hampir terkapar. Pandangannya kabur, terlabur kemilau lampu jalan yang penuh tipuan. Setiap detak -detiknya adalah harap akan dekap Tuhan dalam setiap hela napasnya.

Duhai diri yang kerap didekap duri,”Ketuklah pintu langit agar masamu terbentang luas , hingga kau sempat berkemas, sebelum langkahmu tuntas!”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *