Oleh: Skolastika Banusu, S.Pd
Kefamenanu, indotimex.com – Sejarah setiap insan manusia atau setiap orang dimulai saat terbentuk di dalam rahim seorang ibu. Rahim merupakan dunia hidup yang pertama. Di sanalah tempat mulai hidup, berkembang, dan bergerak gerik dengan aman.
Setelah genap masanya, seseorang harus berpindah tempat. Dunia rahim yang menyenangkan kini harus ditinggalkan. Pintu peristiwa itu ialah kelahiran.
Bijaepasu, tempat kelahiranku. Di kampung terpencil itu, persis 10 Februari 1998, saya dilahirkan dari sepasang kekasih waktu itu: Donatus Yoseph Tae dan Petronela Hoas Bani. Terima kasih untukmu berdua; ayah dan ibuku.
Dunia yang kedua yakni dunia sekarang ini, kini sudah saya jalani selama 26 tahun tepatnya 10 Februari 2024. Waktu yang terbilang lama, saya mulai jalani dengan begitu menantang dan harus berjuang dengan susah payah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang belum pernah saya rasakan.
Begitu banyak pengalaman Saya lalui selama 26 tahun. Ada pengalaman sedih, senang, pahit, buruk, manis, indah, suram, dan berbagai dimensi perasaan lainnya. Tidak mungkin kan 26 tahun hidup tapi mulus-mulus saja. Pasti akan ada air mata yang ikut menemani, tetapi senyum bahagia yang selalu ikut ambil bagian dalam mengisi hari-hari kehidupanku.
26 tahun ini juga ada berbagai macam manusia sudah pernah saya temui. Dari orang yang baik sampai bertemu orang yang jahat, yang membuat saya terkadang berpikir bahwa ini orang benar manusia atau titisan iblis yang dititipkan Tuhan ke bumi. Hahahahahaha.
Akan tetapi, dari beberapa tipe orang yang saya temui dalam hidup, tentunya memberi banyak arti yang bisa saya petik dan belajar untuk menatap hari esok sehingga membuat hari-hari selanjutnya lebih indah.
26 tahun juga tentunya sudah banyak kegagalan maupun keberhasilan yang saya dapatkan. Memang dalam berbagai kesempatan terkadang tidak mengetahui apakah sesuatu yang saya dapatkan itu termasuk keberhasilan atau tidak. Sehingga terkadang cenderung lebih fokus pada kegagalan dibandingkan keberhasilan. Akan tetapi saya juga bersyukur dan berbahagia atas keberhasilan yang pernah diperoleh.
Melalui keberhasilan itu, saya pun menjadi yakin bahwa diriku sebenarnya mempunyai potensi untuk berhasil, hanya saja perlu digali lagi lebih dalam guna memperolehnya.
Masih banyak lagi pengalaman yang bisa dituangkan dalam kisah hidupku ini. Namun ini hanyalah sebatas refleksi pribadi saya karena sudah menginjak usia 26 tahun.
Akhir kata saya mau menyampaikan bahwa Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Kini aku telah tumbuh menjadi seorang wanita yang kuat dan gigih. Semoga Tuhan memberikan kemudahan di setiap langkahku, sehingga tercapai segala yang kutuju. Amin