Reporter Roland Tahoni
indotimex.com, Kupang – Di tengah gejolak perubahan arus global yang menggiurkan dan menggoyahkan Iman, kader-kader KMK-BSB FKIP Undana Kupang di bina untuk menjadi kaum muda yang berintelektualitas sekaligus berakhlak mulia agar berhubungan dengan sesama, gereja dan negara tetap berkesinambungan.
Oleh karena itu, Keluarga Mahasiswa Katolik Bunda Segala Bangsa (KMK-BSB) FKIP Undana Kupang mengadakan kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) yang bertempat di Taman Doa Getzemani Fatukoa pada tanggal 10-13 April 2024 dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang.
Diketahui tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah “Melahirkan Kader yang Militan Dalam Mengemban Tugas dan Tanggung Jawab di Era Digital”
Kegiatan ini di awali dengan seremonial pelepasan yang bertempat di Sekretariat KMK-BSB Jln. Sanjuan IV Penfui Kupang.
Dalam Sambutannya Arwindo FX Thius selaku Alumni berpesan agar bersama-sama mempersiapkan hati, pikiran dan batin serta bersama-sama dalam proses di tempat kegiatan. Arwindo berpesan bahwa pergi dan pulang dengan keadaan yang sama agar ketika pulang dari tempat kegiatan dapat memetik makna dari kegiatan yang sudah dilaksanakan.

” Kita bersama-sama perlu mempersiapkan hati, pikiran dan batin dan bersama-sama di tempat kegiatan, berangkat dalam keadaan baik pulang juga dalam keadaan baik agar mampu memetik makna dari kegiatan ini “
Setelah itu rombongan badan pengurus dan calon peserta meninggalkan sekretariat dan tiba di lokasi kegiatan pada pukul 16.44. Wita Kemudian dilanjutkan dengan misa pembukaan kegiatan MPAB yang di pimpin oleh RD. Patricius Neonnub, S.Fil. M.Phil dalam kotbahnya mengatakan bahwa peran pemuda dalam menghadapi keraguan dalam dunia informasi terutama tentang kerohanian.
Kita bisa memilah makna di gereja katolik dan mendapatkan rekonsiliasi, menerima ekaristi dan kemudian menyebarkan bahwa saya adalah pengikut Kristus. Beliau juga berpesan agar peserta baru memaknai apa yang menjadi motivasi dan tujuan mereka masuk ke dalam wadah ini terutama dalam suasana sekarang ini yang sangat minim kader.
Kegiatan selanjutnya dimulai dengan seremonial pembukaan, pada kesempatan ini Ketua Umum KMK-BSB selaku penanggung jawab kegiatan dalam pidatonya mengatakan bahwa dengan mengikuti MPAB sebagai tujuan pengkaderan organisatoris maka organisasi harus tetap mempertahankan eksistensinya karena organisasi pada masa kini mengalami krisis pengkaderan di era digital yang mana orang lebih banyak menikmati hasil yang ada tanpa membutuhkan proses yang panjang. Ketua juga mengucapkan selamat datang dan selamat berproses selama
” MPAB ini bertujuan untuk pengkaderan organisasi, pada masa sekarang organisasi mengalami krisis pengkaderan di era digital dimana mahasiswa masa kini lebih banyak menikmati hasil tanpa membutuhkan proses yang panjang selanjutnya saya ucapkan selamat berproses untuk 25 orang anggota baru “
Pada kesempatan itu pidato yang mewakili OKP yang dibawakan oleh Ketua Umum KMK SPM FAPET Undana Kupang. Dirinya menjelaskan bahwa ada istilah dalam proses MPAB yaitu ramu, rakit dan pasang. Ramu yang artinya peserta baru dicari oleh teman-teman panitia sehingga dapat berkumpul di tempat kegiatan ini.
Rakit artinya mengikuti proses selama kegiatan dimana terbentuk, terbentur baru bisa terbentuk. Pasang artinya dalam KMK kita tidak sendiri karena KMK adalah Keluarga Mahasiswa Katolik di mana rumah sudah punya keluarga tetapi di kampus kita membentuk keluarga baru dan kita sering menjunjung tinggi nilai kristianitas.
Pada kesempatan ini turut hadir salah satu senior Apolinaris Naikteas yang diberikan kesempatan membawakan sambutan. Ia berpesan untuk menikmati proses yang ada.

“Saya harap 25 orang calon nggota baru dapat menikmati proses ini karena ada kalanya kita sering mendengar minset bahwa kegiatan MPAB artinya di siksa. Tetapi perlu digaris bawahi bahwa hal itu bukan merupakan penyiksaan melainkan sebuah proses bagaimana kita mengenal sebuah wadah karena kalau mengikutinya dengan baik maka kita mengenal wadah itu dengan baik,Tetapi jika mengikuti proses dengan melawan maka kita tidak akan mengerti soal KMK-BSB” imbuhnya
Sebelum membuka kegiatan ini Arwindo FX Thius dalam sambutannya selaku alumni ia mengajak peserta baru agar berlomba-lomba membina diri dengan cara tersendiri untuk mengikuti kegiatan ini.
“Karena segala sesuatu yang terjadi bukanlah sebuah cerminan tetapi proses bahwasanya proses tersebut tidak akan menghianati hasil. Kalau merasa dikhianati berarti belum selesai berproses. Beliau juga berpesan kepada seluruh Ketua organisasi KMK KAK untuk berdiskusi terkait krisis pengkaderan sehingga bisa mendapatkan solusi dalam menghadapi krisis ini ” tutup Arwindo