INDOTIMEX – Sedemikian pergolakan di hari kemarin membuatku seolah berada dalam ruang tertutup untuk mengambil satu keputusan dalam perkara hidup, kehidupan dan cinta.
Kemarin aku sempat merangkai mimpi yang di balut rasa percaya diri bahwa aku akan menjadi manusia merdeka bersamamu, karena kehadiranmu sungguh memberi warna baru dalam hidupku bagai pelangi yang muncul saat kelabu di sertai hujan deras.
Apakah di saat itu aku terlihat agresif untuk meraih tanganmu?
Jawabanya Maybe, karena aku tahu untuk memperoleh sesuatu yang berarti dalam hidup pasti di sertai proses yang terjal dan tidak sebatas ngomong doang
Baca juga : Bukit Marmer Merah Fatunisuan Saksi Bisu Ku Sudahi Rindu Ini
Mengapa engkau sendiri tidak mampu berproses? Sebagaimana janjimu padaku di awal episode. Mungkin ini yang namanya janji manis, janji yang terlihat indah hanya di awal saja sebagai pembuka kotak Pandora.hahaha, seganas itu kamu?
Aku sempat menganalisa dengan logika bahwasanya mungkin aku memilihmu dari tempat sampah. Tahukah anda tempat sampah? Tempat dimana kotoran dari berbagai sumber terkumpul dan beraroma busuk, mestinya dari tempat itu asalmu pun masih dapat di pilah untuk berproses daur ulang namun rupanya kamu adalah sampah abadi.
Berbagai instrumen cinta, yah aku bilang instrumen cinta. Hahaha, aku gunakan untuk bagaimana dapat meraih tanganmu dengan erat, erat yang tak akan terlepas lagi namun rupahnya aku salah disini, kesalahan terbesarku adalah memberikan rasa seutuhnya tanpa memperhatikan apa motivasi kamu ingin hadir dalam hidupku.