Sekian lama sampai akhirnya aku memilih tak mengenalmu sebagai pribadi yang dulunya aku bangga, sebagai seorang putri di hatiku barulah aku sadar ternyata aku bodoh, aku bodoh karena pernah benar – benar jatuh cinta padamu tanpa pedulikan seberapa rasa cintamu padaku. Kata orang cintaku sudah level dewa. Hahaha
Disini aku jadi ingat namamu, yah namamu bunga (inisial) namamu bagus sesuai tampilan awal karaktermu hingga pada akhirnya kamu harus aku pilih .
Aku memilih kamu saat itu bukan dengan
logika, yang ada aku datang saat itu dengan rasa yang akhirnya engkau merespons sebaliknya pertanda kita saling menerima untuk memulai.
Hari ini Bunga kamu hanyalah kenangan, kenangan yang memberi pelajaran hebat dalam hidupku untuk lebih dewasa, lebih kuat dan peka dalam memilih.
Engkau mampu memberiku luka yang pada akhirnya harus di tanggung tetapi ingat ada banyak pelajaran berharga yang harus kau ambil sehingga tidak melakukan lagi dan lagi hal yang ceroboh kedepan dan terus di anggap sampah dari semua orang yang pernah mengenalmu.
Saat ini aku masih terus berharap agar kau berubah menjadi pribadi yang lebih baik bukan sekedar happy doang untuk hari ini. Tapi perjuanganmu berat kedepan termasuk untuk melunasi setiap misi masa depanmu.
Aku tidak peduli dengan siapa engkau bahagia, dan aku juga tidak peduli sampai di titik mana engkau akan berhenti memilih, setidaknya pelajaran bersamaku dapat menjadi cambuk untuk kamu hidup lebih baik yaaaa
Aku tidak peduli engkau mau merdeka bahagia sama siapapun, aku hanya bangga dan ikut bahagia diaat itu kamu sudah menjadi pribadi yang baik.
(Herry)