Aris Halilintar: Bukan Hanya Sebagai Saksi Demokrasi, Pemuda Harus Memiliki Ruang Untuk Didengar Pada Pemilu 2024

Namun Menurut Aris, pendekatan yang dapat dilakukan pada tingkat sekolah yang paling penting adalah melalui kurikulum pembelajaran yang harus lebih diarahkan pada pendidikan politik atau pendidikan pemilih pemula agar jangan sampai anak-anak nantinya acuh terhadap pelaksanaan politik bangsa ini.

Selain itu juga, agar mengetahui esensi Pemilu yang sebenarnya karena mereka juga punya hak di dalam pelaksanaanya.

Dalam kontestasi pemilu yang diadakan di Indonesia masih berpotensi diwarnai dengan adanya kampanye hitam dan penyebaran hoaxs. Padahal, hal tersebut secara jelas dilarang.

Bagi mereka yang dianggap menodai, menghasut lawan politiknya nantinya dapat dipidana.

Oleh karena itu, pemilih harus pintar dan cermat terlebih jika melihat atau membaca informasi yang tersebar di sosial media serta harus selalu memastikan informasi yang didapatkan benar-benar bersumber dari Lembaga yang kredibel.

Baca Juga :   10 Partai Politik Diprediksi Dapat Jatah Kursi di DPRD TTU, Golkar dan Nasdem Bersaing Menuju Kursi Terbanyak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *