Jho Aban/FX. Mario Meol
INDOTIMEX.COM – Akademi Kebidanan (Akbid) Santa Elisabeth Kefamenanu, Kabupaten TTU menggelar acara Talkshow dan Yudisium angkatan VIII tahun 2024, Jumat (26/7/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri para Suster Fransikanes Santa Elisabeth Kefamenanu, Pembimbing Lapangan : Valentina M.J To, SST, Sekertaris Yayasan widya Fraliska Sr. Magdalena, FSE dan bendahara Yayasan Widya Fraliska : Sr. Vincentia, FSE.
Direktris AKBID Santa Elisabeth Kefamenanu Suster Flora Naibaho, SST., M. Kes, menjelaskan, Ydisium merupakan proses akademik yang menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik.
Dikatakan, Yudisium juga berarti pengumuman nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah di ambil mahasiswa dan penetapan nilai dalam transkrip akademik, serta memutuskan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam menempuh studi selama jangka waktu tertentu, yang ditetapkan oleh pejabat berwenang yang dihasilkan dari keputusan rapat yudisium.
Pelaksanaan yudisium, lanjut Suster Flora, dibuka dengan talkshow bertemakan “all about the Santa Elisabeth Kefamenanu midwifery academy”.
Talkshow tersebut, terlaksana secara during dan daring, dengan nara sumber perwakilan mahasiswa Tingkat II, perwakilan calon alumni, alumni yang bekerja di Jakarta dan alumni dari luar negeri yaitu Timor Leste, Pembimbing Lahan atau Clinical instruktur, Valentine M. J. To, SST, Direktur AKBID Santa Elisabeth Kefamenanu Flora Naibaho, SST., M.Kes serta Sekretaris Yayasan Widya Fraliska Sr. Magdalena FSE dan Sr. Vincentia FSE selaku bendahara Yayasan Widya Fralisaka.
Dalam Talkshow tersebut diharapkan calon alumni untuk bisa mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di institusi untuk diterapkan di lapangan atau dilahan kerja. Harapannya AKBID
“Santa Elisabeth Kefamenanu tetap menjadi kebanggaan, menjadi yang terbaik, serta dapat berkembang membuka S1 Kebidanan dan Profesi,” tulis Suster Flora Naibaho kepada Media ini melalui pesan WhatsApp.
“Tujuan dari yudisium adalah untuk memastikan bahwa mahasiswa telah memenuhi semua persyaratan akademis yang diperlukan untuk mendapatkan gelar,” jelasnya.
Dijelaskannya, setelah Talkshow dilanjutkan acara pelaksanaan yudisium. Yudicium dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Laporan Akademik Yudicium, sambutan oleh Direktur AKBID Santa Elisabeth Kefamenanu Suster Flora Naibaho, SST., M. Kes, dan dilanjutkan dengan pemasangan Cap serta pemberian selempang oleh Direktur dan Dosen AKBID Santa Elisabeth Kefamenanu serta perwakilan lahan praktek mahasiswa, selanjutnya pidato oleh alumni dan diakhiri dengan kegiatan foto bersama direktur, Para Dosen dan pembimbing lahan.
Menurut Suster Flora Naibaho, Yudicium teklaksana karena mahasiswa telah lulus secara akademik dari institusi dan lulus Uji Kompetensi Nasional dinyatakan kompeten.
Jumlah Kelulusan Periode II Gelombang 1
Jumlah kelulusan periode II Gelombang 1 UKOM Nasional hasil KOMPETEN mahasiswi Prodi D3 Kebidanan AKBID Santa Elisabeth Kefamenanu pada tanggal 24 Juli 2024 berdasarkan Keputusan Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan Nomor : 0945/Kom-Kes/Vii/2024 Tentang Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan Periode II Gelombang 1 Tahun 2024 sebanyak sebanyak 19 orang (90,47%.).
Yudicium dilaksanakan tanggal 26 Juli 2024 di Aula Akbid Santa Elisabeth Kefamenanu, untuk kali ini mahasiswi yang ikut dalam prosesi yudisium berjumlah 19 mahasiswi dengan predikat IPK Tertinggi : 3,82 sedangkan IPK Terendah: 3,33 dan IPK Rata-Rata 3,24.
Direktris AKBID Santa Elisabeth kefamenanu dalam sambutannya menyampaikan “Kami dari seluruh civitas akademik AKBID Santa Elisabeth Kefamenanu mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium hari ini, dan memberikan motivasi bagi lulusan Prodi D3 Kebidanan,” jelasnya.
“Tunjukkan pada lapisan masyarakat bahwa lulusan prodi D3 Kebidanan memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku serta keterampilan yang bisa memberikan pelayanan yang terbaik dalam dunia kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak. Sebagai alumni tetap menjaga nama baik Almamater dan jangan berhenti sampai D III Kebidanan saja tetapi harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” tutupnya.