Jul Rujumara: Hardiknas dan Moment Evaluasi Menuju Generasi Emas Indonesia

“Untuk mencapai Indonesia emas, guru dan atau tenaga pendidik mengambil posisi penting untuk membawa negara ini dengan menciptakan generasi emas yang berdaya saing dalam kancah nasional hingga internasional”/ Jul Rujumara

 

INDOTIMEX.COMPendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut Ki Hajar, Pendidikan perlu ditanamkan sejak dini bahwa keberadaan seorang pribadi, jauh lebih penting dan tentu tidak persis sama dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang telah dilakukannya.

Seperti yang kita ketahui bahwa, pendidikan adalah fondasi awal kemajuan sebuah bangsa. Bangsa dengan muda-mudi terdidiknya tentu mampu membawa perubahan positif dan mendorong kemajuan nyata pada negara. Karena itu, pendidikan menjadi sesuatu yang vital dan wajib bagi seluruh rakyat indonesia dari berbagai provinsi dan lapisan masyarakat.

Pendidikan di Indonesia telah ada sejak tahun 1901 yang mana zaman dimana Belanda telah menduduki Bangsa Indonesia. Saat itu, Belanda mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia untuk kalangan pribumi. Tujuan dari pembangunan sekolah adalah sebagai bentuk upaya dari kebijakan Politik Etis yang mereka terapkan. Namun seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang dan terlepas dari campur tangan Bangsa Belanda.

Bangsa Indonesia setiap tahun selalu memperingati Hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas diperingati pada hari kelahiran salah satu pahlawan nasional, Ki Hajar Dewantara pada 2 mei 1889.

Pemerintah telah menetapkan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961 tentang Hari- hari Nasional yang bukan hari libur. Pemerintah menetapkan peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap 2 mei meski bukan hari libur.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional juga bertujuan untuk mengingat jasa-jasanya dalam dunia pendidikan. Selain itu, 2 mei juga diharapkan menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan.

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Salah satunya dengan melaksanakan upacara bendera di instansi pemerintah, satuan pendidikan, dan lainnya. Sebagai mana yang tercamtum dalam pedoman Hari Pendidikan Nasional yang dikeluarkan oleh Menristekdikti setiap tahunnya.

Momentum kali ini tentu memberikan peran besar bagi para pendidik untuk menciptakan jiwa Nasionalisme yang ada pada diri anak didiknya.

Guru hendaknya menjadi pribadi yang bermutu dalam kepribadian dan kerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi pembela nusa dan bangsa. Dengan kata lain, yang diutamakan sebagai pendidik pertama-tama adalah sebagai fungsinya sebagai model atau figure keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar.

Suasana yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan adalah suasana yang berprinsip pada kekeluargaan, kebaikan hati, empati, cinta kasih dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya.

Maka, hak setiap individu hendaknya dihormati. Pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan independen secara fisik, mental dan spiritual.

Hingga saat ini Bangsa Indonesia masih terus berupaya memajukan sektor di bidang pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dari pendidikan yang semakin merata, buta literasi kian menurun, dan kualitas pengajar yang terus meningkat. Bangsa ini terus mengirimkan muda-mudinya untuk menimbah ilmu di luar negeri dan menyerap sebanyak mungkin pengetahuan sehingga mampu bersain di kanca Internasional dalam sitem pendidikan.

Kita tahu bahwa untuk mencapai pendidikan optimal bukanlah jalan yang mudah, namun bangsa ini harus terus bergerak maju dan pantang menyerah untuk menjadi negara terdidik dengan sumberdaya yang Cerdas.

Baca Juga :   LKDM Kompas Mof: Melahirkan Generasi yang Berjiwa Kepemimpinan dan Berkualitas Serta Berdedikasi Tinggi Membangun Lewotana 

Karena itu, diharapkan momentum peringatan Hardiknas kali membawa semangat pembaharuan kepada tenaga pendidik dan seluruh insan pendidik untuk menjadikan peserta didik saat ini menjadi generasi emas Indonesia sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Untuk mencapai Indonesia emas, guru dan atau tenaga pendidik mengambil posisi penting untuk membawa negara ini dengan menciptkan generasi emas yang berdaya saing dalam kancah nasional hingga internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *