Catatan Kritis Antara Masa Muda dan Masa Depan

Oleh: Andreas Beda Ama/ Pemuda Adonara

INDOTIMEX.COMMasa Muda adalah masa yang sulit, karena di masa muda kita dipaksa untuk memilih dan merancang seperti apa kita di masa depan atau masa yang akan datang. Ditengah pergolakan menemukan jawaban akan perencanaan yang matang di usia muda, muncul pertanyaan reflektif.

Apakah yang kita cari dalam hidup ini?

Sebuah pertanyaan yang sederhana, namun sayangnya tidak dapat di jawab dengan sesederhana. Sebuah pertanyaan dimana membutuhkan sebuah perenungan mendalam. Didalam usaha untuk menjawab pertanyaan itu, sebuah dialog muncul dalam diriku demikian;

T: mengapa sejak kecil kita harus repot belajar di sekolah?
J: agar mendapat ilmu dan pengetahuan
T: mengapa bekal ilmu pengetahuan?
J: agar siap ketika harus terjun ke masyarakat dan bekerja
T: mengapa kita harus bekerja?
J: agar mendapat penghasilan
T: mengapa kita perlu penghasilan?
J: sebab perlu uang untuk hidup
T: berarti uang itu penting?
J: Ya, tapi bukan yang terpenting, uang itu ibarat bahan bakar untuk mobil kita ataupun pulsa di handpone kita, dengan uang bisa memberikan kemudahan dalam keseharian hidup kita.

Betapa benarnya didalam semesta ini, hidup kita ibarat sebuah lagu yang sedang mengalun sangat singkat, berapa lama hidup kita dalam dunia ini?

Apakah 50 tahun, 60 tahun ataupun 100 tahun?

Tidak terasa telah menginjak usia 20-an tahun aku menjalani hidup di dunia ini, berapa lama lagi? itu hanya Tuhan Pencipta yang maha Tahu.

Apa yang kita cari dalam hidup ini?

“Kebahagiaan”
Kebahagiaan ini merupakan hal yang dinamis sejalan dengan kehidupan kita. Ketika masa kecil, kita kan bahagia jika orangtua kita mengajak bermain bersama, ketika sekolah kita akan bahagia ketika dapat nilai yang bagus ataupun berkumpul bersama teman – teman, ketika mulai bekerja kita akan bahagia karena kita sudah mampu mengumpulkan uang sendiri, ketika memiliki rumah dan membuka usaha baru kita akan bahagia karena sudah mandiri secara ekonomi dan kita akan bahagia ketika memiliki pasangan untuk membina sebuah keluarga bahagia selamanya.

Baca Juga :   Ama, Jangan Bicara Kebebasan Sebab Jadi Bahu Untuk Puan Saja Tak Mampu

Kebahagiaan itu identik dengan saat terpenuhinya segala keinginan kita?

Secara umum mungkin jawabannya iya, Tetapi tidak mestinya selalu seperti itu karena ada hal – hal yang tidak dapat kita raih meskipun sudah sekerasnya kita berjuang. Kondisi itu membuktikan bahwa dengan memenuhi segala keinginan itu jaminan kebahagiaan. Kebahagiaan ada ketika apa yang kita terima, apa yang kita raih, bisa di rayakan dengan rasa syukur

Court your blessing

Ketika merasa lapar bersyukurlah bahwa kita bisa dengan mudah memperoleh makanan secara online atau sudah tersedia di rumah makan atau dirumah kita sudah tersedia
Banyak orang yang terbangun di pagi hari dengan beban pikiran bagaimana iya harus memperoleh makan di hari itu

Ketika kita merasa bahwa pekerjaan kita cukup berat, bersyukurlah kita masih mempunyai pekerjaan, tidak dengan banyak orang diluar sana yang hari harinya mencari pekerjaan, menjalani test interview satu dan lainya namun tidak dapat tawaran kerja.


Ketika kita merasa bahwa usaha kita kurang laris, kita harus tahu banyak orang tidak pernah bisa membangun sebuah usaha sendiri

Ketika merasa bahwa rumah kita kurang luas ataupun indah, bersyukurlah kita masih punyai tempat untuk berteduh, banyak orang yang hari – harinya hanya memiliki langit sebagai atap rumahnya dan gardus bekas sebagai alas tidurnya.

Ya… akhirnya kita sadar bahwa kebahagiaan itu milik orang yang selalu berjuang dan iklas bersyukur dalam menjalani lika – liku hidup ini apapun kondisi kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *