Menagih Janji Manismu Dulu yang Kini Hanya Kenangan, Harusnya Anggota DPR itu Merakyat

Oleh: Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H.,M.H/Pemerhati Sosial

indotimex.com, Maumere Janji samahalnya hutang, siapa saja boleh berjanji untuk membawa hal-hal kebaikan namun tentunya secara sadar untuk wajib menepati janji – janji manis.

Teruntuk anggota Dewan Yth yang sering bahkan suka mengumbar janji saat kampanye kemarin, silahkan mengingat dan merenung kembali tentang janji janji kemarin itu, apalagi kalau yang dijanjikan kemarin merupakan kebutuhan hidup orang banyak dalam kehidupan ini.

“misalnya janji tentang alat bantu pertanian, janji memberikan modal usaha bahkan banyak hal dalam janji, yang jelas apa yang Bapak, Ibu anggota Dewan yang terpilih saat ini yang sudah janji tentunya harus ditepati, sebab janji adalah hutang.

Yang saya khawatirkan adalah ketidak percayaan rakyat jika janji tinggal janji dan yang dijanjikan tinggalah sebuah mimpi yang sangat menyakitkan hati rakyat, dengan demikian para anggota dewan yang terhormat harus intropeksi diri, bekerja, berani bersuara dan berbuat hal-hal yang nyata dan terbukti kerja nyata untuk membuat masyarakat tersenyum, tentunya hati rakyat senang dan tenang melihat dampak perubahan besar yang sudah para anggota dewan lakukan.

Menariknya lagi, Wakil Rakyat Seharusnya Merakyat jangan diam saat sidang soal rakyat yang kehidupannya semakin susah, tentunya sebagai wakil rakyat harus berjiwa populer juga populis harus bergerak cepat,berbuat cepat dan tepat.

Selain kepada para anggota dewan yang terhormat, rakyat juga berharap kepada para pemimpin lainnya,baik itu Gubernur,Bupati atau Walikota yang jelas harus turun ke tengah bersama rakyatnya, serap aspirasi rakyat, lanjut perjuangkanlah.

Kepada pemerhati sosial, LSM untuk turun ke lapangan, lakukan dialog dengan rakyat juga tokoh masyarakat tujuannya tentunya sama memperjuangkan nasib rakyat untuk kesejahteraan masyarakat.

Menjadi anggota dewan yang terhormat jangan sampai suka membeda-bedakan rakyatnya hanya karena persoalan pilihan kemarin, Mengapa demikian?

karena rakyat memang komitmen dengan pilihannya kerena satu hati terkontaminasi dengan gagasan atau ketika perencanaan saat melakukan kampanye kemarin, sehingga itu jangan pernah salahkan rakyat kita, sebab suara rakyat adalah suara Tuhan.

Semoga saja apa yang sudah dijanjikan wakil rakyat saat kampanye kemarin bukan sebatas mimpi atau hanya untuk memecahkan suara semata yang kasihannya adalah rakyat sendiri, anggota dewan nya tentu enak karena sudah menang dan menikmati hasil pemilu, dan harapannya jangan sampai janji itu hanya mimpi.


Sehubungan ini untuk menyampaikan aspirasi sangat terbuka media sosial dan sampaikan serta ingatkan para pemimpin dan wakil rakyat tersebut, untuk mengingat janji saat kampanye kemarin.

Harapan kita semuanya, jangan sampai membeda-bedakan rakyat secara kasat mata bahkan mengabaikan perhatian kepada rakyatnya hanya gara gara beda pilihan politik kemarin.

Persoalan masalah pilihan rakyat adalah sebuah proses dalam berdemokrasi yang kita jalani saat ini.


Tidak bermaksud menggurui anggota dewan yang terhormat, untuk membuka lembaran saat kampanye dulu, jika saat kampanye dulu terlalu banyak mengumbar janji, adakan dialaog atau evaluasi kembali dengan rakyat.

Semuanya ini kedepannya kita berharap kepada anggota dewan, gubernur, bupati, walikota untuk tidak membeda-bedakan rakyat dalam menyalurkan dana bantuan, sebab pilihan rakyat kepada anggota dewan tersebut, hanya karena proses demokrasi.

Ingat politik bukanlah tentang kekuasaan, tetapi lebih kepada pelayanan kepada masyarakat.

Disini menjadi momentum meneguhkan sekaligus merefleksikan kerja-kerja dewan perwakilan rakyat sebagai lembaga yang diamanahi konstitusi untuk membentuk undang-undang pengawasan terhadap pemerintah,dan fungsi anggaran.

Hanya saja sejauh ini lembaga ini cenderung masih dipandang sebelah mata oleh publik. Kendati citra DPR di mata publik menurun, parlemen tetap menjadi elemen penting bagi demokrasi.

Rakyat membutuhkan parlemen untuk mengarahkan negara menapaki masa depan yang lebih baik lewat fungsi legislasi,pengawasan juga anggaran, bahkan di tataran global fungsi parlemen semakin dibutuhkan ditengah situasi ketidakpastian dan kecemasan pada krisis masyarakat saat ini.
Disini saya melihat bahwa DPR sebagian banyak belum memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat, bahkan teman-teman diantaranya berpendapat yang sama bahwa lembaga perwakilan rakyat ini belum mengakomodasi sama sekali pendapat masyarakat.

Heman saya tidak heran jika kemudian DPR masih dipandang sebagai lembaga yang tak terjangkau oleh masyarakat.

Sikap publik ini memberikan sinyal teguran bagi DPR untuk lebih semangat menunjukan keberpihakan dan kedekatannya dengan rakyat.

Apapun persoalan mendasar terkait fungsi lembaga perwakilan rakyat adalah bagaimana berpijak dan bergerak atas aspirasi rakyat yang mereka wakili.
Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *