Maumere, indotimex.com Kepala Bidang (Kabid) Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kabupeten Sikka Yohanes M. Ressi menjelaskan kronologis polemik penyegelan Lapak dan tempat usaha masyarakat yang berlokasi di Monumen tsunami kota Maumere di ruang kerjanya, Senin 28/08/2023
Yohanes M Resi kepada Reporter indotimex.com menjelaskan kronologis dan konsep dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pengelolalan monument tsunami kota Maumere Kelurahan Kota Baru, awalnya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah perlu adanya bangunan atau fasilitas pendukung berupa lapak untuk memberdayakan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat maumere. “Jadi konsep awal pemda sikka dalam mendesain bangunan bangunan pendukung didalam monument tsunami itu sebetulnya lebih kepada destinasi wisata, sehingga bangunan – bangunan itu harus menonjolkan motif, dan budaya orang Sikka bahkan yang nanti akan berjualan disitu produknya kearifan lokal, misalkan kain tenun motif daerah, makanan khas daerah dan fernik – fernik ciri khas orang maumere, sehingga terkesan ada nilai kearifan lokal”.
Lanjut Yohanes, namun pertimbangan strategis wilayah monumen itu ditengah kota, sehingga Pemda Sikka berniat membangun lapak – lapak sesuai dengan motif daerah Sikka sehingga dilihat dari sisi tata kota akan memberi nilai lebih kepada pengunjung bagaimana menjadikan monument tsunami sebagai ikon kota Maumere.
“Supaya orang dari luar daerah ketika berkunjung ke maumere tidak perlu jauh – jauh untuk melihat ikon Kota Maumere kata yohanes”.