Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa, “untuk saat ini anggota yang diduga melakukan pelanggaran tersebut, sedang kami menyiapkan pemeriksaan dari Propam, dan korban saat ini masih di RS untuk menjalani perawatan, kemudian hari ini kita akan mengikuti perkembangan tentang lukanya bagaimana, dan apa tindakan kami selanjutnya”.
Kronologi penembakan menurut Hardi Dinata bahwa, “anggota pada saat itu melihat dilokasi benar adanya judi sabung ayam, dan disitu ada kerumunan banyak orang, maka sebagai seorang polisi wajib dia bubarkan, namun karena dia seorang diri maka dia melepaskan tembakan peringatan keatas, dan pada saat itu korban melihat sendiri kalau tembakan itu dari polisi, kemungkinan mengenai pohon sehingga korban terkena pantulan peluru itu”, Jelas Hardi.
Ketika ditanya oleh media soal jarak tembakan itu, Hardi Dinata malah balik bertanya kepada media demikian, “ohh jadi belum diketahui,,,?? Jadi korban melihat itu dari jarak sekitar 5 atau 10 meter” Jawabnya.
Terkait Standart Operasional Prosedur (SOP), pembubaran judi tersebut Hardi Menjelaskan demikian, “iya karena dalam keadaan darurat, dan kemudian memaksa dan karena melihat masyarakat itu berkumpul, dan karena itu memang tindakan yang dilarang, naluri seorang polisi membubarkan, dan seharusnya memang ada tembakan peringatan, untuk memperingatkan orang” demikian kata Hardi.
Sementara itu, salah satu keluarga korban Yanuarius Lado, ketika dikonfirmasi media jumat 13 oktober 2023 siang di RSUD TC. Hillers Maumere menyampaikan bahwa “sampai saat ini adik saya belum dioperasi, itu yang makanya saya telepon ke polisi di Kewapante, untuk datang disini karena yang bikin dia sakit itu polisi, polisi yang tembak” ucap Yanuarius.