Kita tak pernah benar – benar mencintai, nyatanya kita hanya dibutakan oleh ekspektasi, dan mencintai hanyalah sebuah alibi, Nining Lake
“Aku tak pernah benar – benar jatuh cinta pada seseorang, aku hanya jatuh cinta pada seseorang dikepalaku, maka aku harus mulai berhenti membayangkanmu, aku ingin menggantungkan pada sesuatu yang tak pernah berubah: “CINTA DARI SANG MAHA CINTA”.
Mungkin kalian juga pernah merasakan ini, dulu aku pernah memiliki seorang teman, dia selalu mendengarkan ceritaku, mengerti apa mauku tanpa aku harus bilang dulu padanya, selalu menenangkan ku saat aku sedih dengan cara yang tidak membuatku risih, kita memang hanya teman, tak pernah ada yang berubah dari hubangan ini,hanya saja persaanku berubah
suatu hari aku mulai melihat dia dengan cara yang berbeda, “dia sangatlah baik, bisakah aku memiliki dia dalam hidupku?” pikiran itu tiba” saja muncul, aku baru paham sekarang, kalau tidak ada lagi manusia seperti kamu di dunia ini, pikiran” liar ku pun bermunculan, aku mulai berpikir, bagaimana jika suatu saat dia menemukan wanita yang lebih baik dariku, aku cemas, tak ingin menyia nyiakan waktu bersama kamu, aku semakin tanggap merespon obrolanmu, aku ingin kamu menyadari bahwa aku memiliki rasa lebih padamu.
Aku mengutip sabuat kalimat “kamu boleh mencintainya, asal jangan menciptakan dia” aku berpikir lagi apakah aku benar” mencintainya, dan bagaimana aku bisa menciptakan manusia, lantas aku menyelami pikiranku lebih dalam, dan disana aku menemukan banyak sekenario” yang sudah kurancang dengan satu nama yaitu kamu
Aku mengarang cerita kita dimasa depan tentang kita berdua yang menikmati senja di sepanjang jalan kota tua, bagaimana kita berlarian dan tertawa bersama anak – anak kita. Aku berharap pertemanan kita naik satu tingkat menjadi hubungan yang direstui oleh orang tua kita, namun perlahan ekpektasiku mulai patah karena ulahmu.
kamu yang semakin sibuk dan tidak bisa selalu ada untukku, lalu aku menyadari, benarkah dia yang berubah, atau aku yang terlalu berharap dengan semua ekspetasi ku? aku menyadari, bahwa tidak ada yang salah dengan hati, aku hanya sedang dipermainkan oleh ekspektasiku sendiri.
Aku tak pernah benar – benar jatuh cinta pada seseorang, aku hanya jatuh cinta pada seseorang dikepalaku, maka aku harus mulai berhenti membayangkanmu, aku ingin menggantungkan pada sesuatu yang tak pernah berubah: “CINTA DARI SANG MAHA CINTA”.