Kutuliskan Namannya Di Puncak Marmer Merah Fatunisuan Agar Kelak Dia Jodohku

Foto: Petulangan Bergengsi (Dokumen Pribadi)
Karya: Sandra Sutal

 

Rajawali berputar-putar di atas langit. Puluhan burung merpati berterbangan. Siang begitu panas menyengat. Seorang perempuan berbaju hitam-hitam dengan wajah penuh senyum sibuk menorehkan spidol di atas batu.

Perempuan cantik itu menuliskan sebuah nama, di atas batu, di marmer merah tempat ia bersandar, itu tertuliskan *M*S.

Foto: Petualangan Bergengsi (Dokumen Pribadi)

Ia tidak peduli meski diingatkan tidak boleh mencoret-coret batu marmer merah itu.

Di batu tempat perempuan itu menulis, sudah penuh tertera nama-nama lainnya termasuk nama Ari, Jhon, Welem dan nama orang lainya lainnya.

Aksi corat-coret tidak hanya dilakukan perempuan itu sendirian. Beberapa orang lainnya juga melakukan aktivitas yang sama.

Marmer Merah Fatunisuan merupakan satu – satuannya bukit marmer merah di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)

Marmer Merah menyembul dari ketinggian Miomafo. Tingginya sekitar 80 meter.

Ia berbeda dengan bukit lainnya karena ada keindahan silau dari marmer merah.

Di bukit inilah, tempat aku bertemunya satu nama sejak petualangan bertahun – tahun.

Bertemu untuk pertama kalinya setelah terpisah dan entah dari mana datangnya, kusebut namanya dalam – dalam sambil menulis agar kelak dia menjadi jodohku.

Di saat lelah dan di tengah panas terik, tiba-tiba saja gerimis kecil menyiram, semakin menambah exotisnya pemandangan di puncak itu untuk diabadikan.

Gerimis itu gerimis buatan yang keluar dari tiang-tiang di kaki bukit marmer merah.

Foto: Petulangan Bergengsi (Dokumen Pribadi)

Dan bila mendongak ke atas, di antara rintik gerimis itu puluhan burung-burung berterbangan. Indah.

Baca Juga :   Cinta!! Haruskah Aku Memelukmu Dalam Angan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *