“Orientasi mahasiswa selama ini adalah ketika selesai kuliah, berharap pada formasi CPNS, namun dengan diberlakukanya kurikulum merdeka, saya yakin mahasiswa akan lebih kreatif, inovotif dan berpikir kritis”, lanjut erwin.
Untuk diketahui Ikip Muhamadyah maumere sudah mulai menerapkan Permendikbudristek namun tetap disertai dengan jurnal sebagai syarat pendukung yang justru akan memberi outcam bagi kampus dan mahasiswa itu sendiri.
Rektor Erwin menambahkan, akan berupaya bersama para pimpinan Prodi dan mahasiswa serta pihak – pihak terkait agar bisa mendirikan home industri dalam mendukung potensi mahasiswa dalam mengelola produk produk lokal.
Menurut erwin kabupaten sikka punya banyak potensi hasil pertanian, seperti kepala, pisang, cokelat, jambu mente dan cengkeh namun terkait pemasaran kita masih tergantung pada pengusaha pengusaha besar di jawa, sehingga mekanisme pasar diatur suka suka mereka.
Adapun program Ikip Muhamadyah Maumere kedepan, yakni bekerjasama dengan Yayasan bambu, dalam mengelola sumberdaya dan hasil pertanian di maumere agar dapat menciptakan home industri yang mempunyai nilai tawar pada pasar lokal, sesuai kebutuhan.
Ia mengharapkan partisipasi semua pihak baik pimpinan prodi, maupun mahasiswa itu sendiri agar mampu berinovasi dan kreatif.