News  

Ketua DPRD TTU Diduga Turut Terlibat Dalam Perkelahian Antar Pemuda di Dalahi Kota Kefamenanu

Foto: Ilustrasi

Reporter Fhe Naiboas

indotimex.com, KefamenanuOknum Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) berinisial HB Diduga Turut Memback-Up Pelapor kasus perkelahian antar kelompok di Dalahi, Kecamatan Kota Kefamenanu.

Pasalnya oknum Ketua DPR TTU terkesan membela sang pelapor. Pohak  Dalahi sudah berinisiatif baik untuk bertemu para pihak konvoi (Sekelompok Pemuda Konvoi Jesazah) untuk melakukan perdamaian namun pihak dari konvoi meminta pihak Dalahi untuk bertemu Oknum Ketua DPR TTU yang tidak lain berinisial HB itu.

Pihak Konvoi mengatakan, sesuai dengan pernyataan Pihak dalahi, kami sudah datang kerumah pihak konvoi namun pihak anak – anak muda konvoi malam itu mengatakan kami mau berdamai tetapi dari Dalahi diminta harus bertemu oknum Ketua DPR TTU berinisial HB.

Jika oknum Ketua DPR sepakat untuk berdamai yah, kami pasti siap untuk berdamai. Dikatakan bahwa semua keputusan berada di oknum ketua DPR TTU, HB.

Hal ini diungkapkan oleh pihak keluarga dari Dalahi saat ditemui media ini di Dalahi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Selasa 09 April 2024.

Kami sudah datang ke pihak sebelah dalam hal ini tekan – teman pihak konvoi kalau kami ingin berdamai tetapi pihak konvoi mengatakan harus bertemu Oknum Ketua DPR TTU untuk menanyakan jika oknum ketua DPR TTU mengijinkan kami untuk berdamai maka kami siap untuk berdamai.

Lebih lanjut dijelaskan oleh pihak keluarga terlapor dari Dalahi bahwa kasus perkelahian antar Kelompok dari pihak Konvoi dan Pihak Dalahi terjadi pada Selasa, 02 April 2024 dan pada hari rabu 03 April 2024 dan Kepolisian mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pihak Dalahi.

Ditambahkan pihak keluarga dari Dalahi, kami tidak tahu bahwa kejadian tersebut pihak konvoi mau membuat laporan Polisi, teman – teman konvoi yang membuat laporan polisi tersebut kami tahu bernama Asuat. kami pikir yah masalah sudah habis yah habis tidak ada persoalan lagi tetapi diduga diam-diam pihak konvoi membuat laporan polisi serta melakukan visum.

Kami juga pihak Dalahi ingin visum tetapi kesempatan tersebut tidak ada karena Kepolisian dengan cepat mengeluarkan surat penangkapan terhadap pihak dari dalahi.

Dikesempatan yang sama media ini melakukan wawancara dengan pihak terlapor pemuda Dalahi yang sementara dalam penahanan di Polres TTU. Begini pernyataan mereka saat media ini berhasil wawancara didalam tahanan Polres TTU.

KRONOLOGI

Foto: Ilustrasi

 

Dari Riki: Awalnya saya minum sopi dengan kawan, dan sekitar minum hampir 3 botol, sementara minum, saya meminjam motornya teman/kawan saya untuk membelikan kami rokok.

Sampai di pertigaan mas Agung situ, mobil yang bernama Romario ini mau keluar.
Mobil Romario ini, berjalan mengambil pinggir jalan. Sesampai di mas agung situ (Cabang Dalahi) tiba-tiba mobil Romario itu berhenti di tengah-tengah jalan.

Mobil itu berhenti sekitar 30 meter. Lalu, ada satu motor yang lewat depan saya. Kemudian, saya kasih memindahkan motor saya, karena ingin menonton konvoi yang sedang dengan jenasah itu. Dan konvoi yang membawah jenasah itu arah dari KM 7 Kefamenanu jurusan Kupang.

Lalu karena saya melihat bemo Romario yang sedang berparkiran di tengah-tengah jalan, saya menyuruh bemo untuk ambil jalan pinggir di karenakan konvoi yang membawah jenazah hendak melewati jalan itu.

Sementara mobil romario itu lewat lalu dia (oknum konvoi) menantang saya, dan saya juga melihat dia, diapun tetap menantang saya terus menerus. Lalu karena dia menantang saya terus-menerus, saya mengambil batu kecil, dan melemparnya.

Sesudah saya melempar batu yang pertama kepada dia (kelompok konvoi), diapun masih tetap menantang saya lagi. Hingga saya mengambil batu yang kedua dan melemparnya lagi.

Dia (kelompok konvoi) berhenti di tengah-tengah jalan

Sesudah saya melempari dia, lalu kemudian dia berhenti, dan tambah menantang saya lagi, sampai kali kedua kami adu mulut hingga berkelahi, dan saya yang memukul duluan. (Kata Riki).

Lanjut Riki (anak dari Dalahi), dalam perkelahian itu, saya di keroyok oleh dua orang dan mereka juga dalam keadaan Mabuk Berat.

“Awalnya kami dua sendiri yang berkelahi, namun dia sudah jatuh, akhirnya dia dibantu oleh kakaknya, dan akhirnya dia bersama kakaknya melawan dan keroyok . kakaknya menendang saya sampai saya terjatuh, dan saya pun mengalami sakit di sekitaran perut, akibat kena pukul dan tendang beberapa kali dari mereka berdua”

Akhirnya teman saya dsri dalahi melihat saya sudah terjatuh dan saya tidak bisa melawan mereka lagi, akhirnya, teman saya ingin memisahkan kami untuk tidak atau jangan berkelahi. Akan tetapi, mereka pun memukul teman saya. Sehingga teman saya tidak terima baik, akhirnya teman saya secara spontan memukul mereka menggunakan kayu.

“Saya berniat untuk memisahkan mereka, namun mereka tidak menerima baik juga terhadap saya, sehingga saya memukul mereka menggunakan kayu”. Kata Dukva(teman Riki dari pihak Dalahi)

Dan saat ini kami masih mengalami kesakitan. Pada Kesempatan inipun kami akan tetap siap jika dari pihak keluarga kami ingin menindaklanjuti masalah ini. Karena kamipun sepertinya merasa belum pasti bersalah.dan harapan kami kalau bisa pihak penyidik ijinkan kami untuk melakukan visum karena tulang rusuk bagian kiri saya masih mengalami kesakitan.

Untuk sementara pihak pelapor sementara masih berkeliaran diluar dan kalau bisa kami ingin membuat laporan balik karena setelah kejadian perkelahian antar kedua kelompok pada hari selasa,02 April 2024 dan pada hari rabu besoknya kami langsung ditangkap oleh pihak kepolisian karena pihak kepolisian langsung mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Dikesempatan yang sama media ini belum berhasil menghubungi Oknum Ketua DPR TTU,HB namun media akan terus berusaha untuk mendapatkan konfirmasi dari Oknum Ketua DPR TTU,HB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *