Empat Puskesmas Penyumbang 87 Kasus Penyakit Demam Berdarah Dangue, Ini Pesan Kadis Kesehatan TTU

Foto: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Robertus Tjeunfin/Agustinus Aban

Reporter Agustinus Aban

INDOTIMEX.COM – Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Penyakit Demam Berdarah Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) semakin hari semakin meningkat.

Pasalnya, penyakit ini mulai menunjukan peningkatnya terhadap masyarakat TTU sejak bulan Januari hingga bulan April sekarang ini.

Ini merupakan salah satu kasus yang harus diatasi oleh seluruh masyarakat Timor Tengah Utara

Hal ini, ditanggapi serius oleh kepala dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten TTU, dan menghimbau kepada seluruh masyarakat TTU agar bisa waspada dan tetap menjaga kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten TTU, Robertus Tjeunfin kepada media ini Rabu 17 April 2024 menjelaskan, kasus DBD di Kabupaten TTU tersebar di 8 Puskesmas dan penyebaran terbanyak ada di 4 Puskesmas.

Empat puskesmas diantaranya adalah Puskesmas Noemuti 30 kasus, Puskesmas Sasi 27 kasus, Puskesmas Tasinifu 16 kasus dan Puskesmas Tublopo 14 kasus.

Robert, Menghimbau dan tegaskan agar tetap waspada dan secepatnya membersihkan tempat-tempat yang banyak nyamuk yang belum di tangani secara baik.

“Dihimbau kepada seluruh masyarakat Timor Tengah Utara, agar segera membersihkan, atau segera mencegah tempat-tempat yang banyak nyamuk maupun kotoran-kotoran yang akan menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dangue Ini”tegas Robert

Walaupun selama ini tidak ada korban jiwa dari kasus DBD karena semua pasien itu ditangani secara baik dan semua pasien yang oleh petugas kesehatan, namun kita tetap waspada dan tetap menjaga-jaga, dan tetap menjaga kebersihan.

Foto: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Robertus Tjeunfin/Agustinus Aban

Robert pun meminta agar harus tetap menjaga kesehatan dengan cara selalu membersihkan didalam rumah maupun di sekitaran luar rumah.
Sampah-sampah pun hrs di bersihkan secara baik, dan sebersih bersih mungkin, agar tidak menyebabkan penyakit diantara kita

Baca Juga :   Pemprov NTT Himbau Peternak Babi Agar Menjaga Kebersihan Kandang untuk Cegah Virus ASF

Robert menambahkan bahwa, masyarakat harus selalu waspada dengan penyakit yang sudah menjadi kasus DBD ini. Untuk mencegah kasus itu, tempat-tempat yang dapat dijadikan sebagai perindukan nyamuk aedes aegypti harus dibersihkan dengan menerapkan prinsip 3M yakni menguras, menutup dan mengubur.

Robert juga berharap supaya masyarakat TTU yang mengalami sakit, segera secepatnya ke, Polindes, rumah sakit maupun puskesmas disekitar agar bisa mendapatkan pengobatan agar tidak menyebabkan kesakitan yang lebih fatal. Tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *