INDOTIMEX.COM – Jumlah pencari kerja (Pencaker) dari generasi Z yang terserap di sektor formal semakin berkurang bahkan sedikit. Anak-anak muda ini merasa kurang diberi kesempatan untuk menunjukkan kelayakannya. Alhasil, mereka pun bekerja serabutan sembari menunggu panggilan kerja yang lebih layak.
Semenjak lulus Sarjana di salah satu perguruan tinggi Swasta di Kupang, Neni (bukan nama sebenarnya) tahun 2019 dirinya di umur ke-24, ia mencoba melamar berbagai macam pekerjaan yang di dapat melalui platform online, sayang seribu kali sayang, dari belasan pekerjaan yang dilamar hanya 4 yang di panggil, setelah mengikuti proses interview tak ada satupun yang berhasil. Keadaan ini memunculkan kekecewaan berat dalam dirinya
“Saya sudah belasan kali melamar lowongan kerja dari manapun intinya informasi itu dapat saya tahu. Anehnya dari belasan kerja itu hanya 4 yang terima saya yang interview, semua pada tanya pengalaman kerja sementara saya sendiri sejak wisuda belum pernah bekerja, trus dengan keadaan begini saya harus bagaimana?” Ungkap Neni Penuh tanya
“Saya belum pernah bekerja pak, mana saya di tanya pengalaman kerja? Aduh susahnya luar biasa, jelas Neni sambil tersenyum.
“Sudah begitu susah mencari pekerjaan buat lulusan sarjana kayak saya, dikompleks juga sering sekali dapat gosip bahkan cibiran, kok udah sarjana tapi belum kerja juga ya”
“Bagaimana bisa, saya ini freshgraduate lalu ditanyain pengalaman apa, kalau tidak punya itu berati saya tidak dapat kerja dong, sudah capai dirumah, kerja juga belum dapat ni”
Dirinya bingung, apa yang harus dilakukan agar bisa memperoleh pekerjaan dengan modal ijazah yang diperoleh saat kuliah, hal itu dikarenakan belum memiliki pengalaman dan belum pernah lolos untuk bekerja.
Kondisi itu membuat Neni putus asah dan capai selain susah cari pekerjaan di masyarakat juga tidak di anggap bahkan jadi buah bibir kompleks.
“Susah belum punya kerja, tidak di anggap lagi di komplek. Saya sendiri masih bingung tapi nanti saya coba berusaha lagi biar bisa diterima bekerja. Curhat Neni ke media ini dengan mata berkaca-kaca.
“Saya terus berharap bisa dapat kerjaan, soalnya dirumahpun katanya saya sudah jadi beban keluarga juga” Pungkas Neni