“Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan seakan menutup mata dengan kondisi yang terjadi ini”, kata Enu Echa.
“Di Waioti lorong TK, di Waidoko lorong sebelah jembatan depan SD, di Kota Uneng dan lainnya menjadi tempat bagi mereka menjajakan dirinya”. Lanjutnya.
Ia sangat prihatin dengan kondisi ini kerena di sisi lain Bupati dan Uskup bercita-cita ingin membangun menara lonceng tetapi mereka lupa bahwa moralitas dan iman umat dan sebagian masyarakatnya masih sebegitu rendahnya.
Diakhir Enu Echa berharap kepada pemerintah kelurahan dan pengurus – pengurus Stasi menjadi garda terdepan untuk memberantas tempat maksiat di wilayahnya masing-masing, sehingga generasi ke depannya tidak terjerumus ke hal – hal najis ini.